Liputan6.com, Jakarta Di balik wajah tegarnya, Bian, seorang putri tunggal politikus ternama, sebenarnya memiliki hati yang rapuh. Celah hatinya terkikis, ibarat kayu dimakan rayap. Kehidupan mewah dan karier cemerlangnya menjadi paradoks dengan kisah Bian di rumah.
Ia terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan sang ayah kepada ibunya. Wajar jika akhirnya hal itu membuat Bian terbentuk jadi pribadi kuat tapi mudah traumatik. Hati Bian semakin hancur ketika mendapati sang kekasih, Pras, selingkuh dengan sahabat baiknya, Letisha.
Advertisement
Bian memutuskan pergi ke Jogja. Di sana ia bertemu sosok Gabriel. Pria bertubuh tinggi besar namun berhati lembut. Kehadiran Gabriel membuat Bian perlahan melupakan masa lalunya yang kelam.
Hidupnya berubah menjadi penuh tawa. Sampai akhirnya ia menemukan sisi buruk sang ayah yang suka kekerasan dan main perempuan ada pada diri Gabriel.
Kisah drama romantis ini tergambar dalam film Raksasa dari Jogja. Film besutan Monty Tiwa itu disadur dari cerita best seller novel bertajuk sama karya Dwitasari.
Alur sederhana yang mudah dipahami menjadi nilai plus dari Monty Tiwa dalam menyuguhkan cerita dari novel. Yang perlu diapresiasi, Monty juga berani memadukan mayoritas artis muda pendatang baru.
Dua tokoh utama Bian dan Gabriel saja, Monty memilih Karina Salim dan Abrar Adrian. Dua wajah ini terbilang anyar di industri layar lebar. Namun, hasilnya tak terlalu mengecewakan. Karina dan Abrar berhasil menciptakan ikatan yang kuat di film ini.
Selain itu, setting Kota Yogyakarta yang nan teduh semakin membuat Raksasa dari Jogja memiliki rasa lokal yang kuat. Beberapa keindahan kota Jogja dan Candi Prambanan direkam Monty Tiwa secara apik. Ditambah lagi, Monty menjembatani kehidupan klasik dan modern melalui sebuah mesin tik vintage yang sarat makna.
Hanya saja, film yang beralur cerita mirip Beauty and The Beast versi Indonesia ini terlalu mudah ditebak. Seolah penonton bisa menjadi cenayang dan mendikte jalan cerita yang akan terjadi.
Akan tetapi, Raksasa dari Jogja boleh jadi teman santai mengakhiri Maret dengan perasaan syahdu. Film produksi Starvision yang mulai tayang pada 31 Maret 2016 mendatang ini juga dibintangi Ridwan Ghany, Sahila Hisyam, Stella Eks JKT48, Adinda Thomas, Kiky Farell, Ray Sahetapy, Marcell Darwin dan Magdalena. (Ras/fei)