Kinaryosih Pentingkan Pendidikan Emosi untuk Anak

Kinaryosih lebih memilih anak yang tak terlalu pintar tapi berprilaku baik.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 03 Mei 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016, 06:20 WIB
Kinaryosih
Kinaryosih lebih memilih anak yang tak terlalu pintar tapi berprilaku baik.

Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit orangtua yang mementingkan tingkat inteligence quotient (IQ) sebagai penentu kesuksesan anak-anak. Namun, hal itu tak berlaku bagi Kinaryosih. Artis 37 tahun ini mengaku lebih mendahulukan emotional quotient (EQ) dibandingkan IQ.

Bagi Kinar, kecerdasan emosi lebih diperlukan seorang anak dalam bersosialisasi. Apalagi, EQ juga memiliki dampak besar bagi seseorang.

Kinaryosih bersama putranya, Steven Lee Money [Foto: Instagram]

"Pendidikan itu penting sekali. Karena agar anak berhasil pendidikan harus bagus, tapi enggak kalah penting EQ juga. Di sini banyak masyarakat yang mengajarkan hanya pendidikan tapi mereka lupa mengajarkan prilakunya," ujar Kinaryosih, saat ditemui di gala premier film Mars, di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).

"Aku lebih baik pilih anak yang enggak terlalu pintar tapi prilakunya baik. Kalau prilaku orangtua benar, anaknya juga akan benar. Karena mereka mengikuti prilaku kita," sambung istri Brett Money ini.

Yang menarik, pola pendidikan sehari-hari Kinar juga tercermin dalam film terbarunya bertajuk MARS (Mimpi Ananda Raih Semesta). Berperan sebagai Tupon, pesinetron Aku Cinta Kamu ini diharuskan memerankan tokoh ibu yang berjiwa besar dan rela berkorban untuk pendidikan anak.

Kinaryosih dan suami, Brett Money

"Pertama kali baca skenario terus terang bagus banget. Aku sudah bisa bayangkan dan aku sudah menangis. Waktu kecil, aku bukan berasal dari orang berada. Aku ingat ibuku, beliau juga susah payah bagaimana aku sekolah dan berhasil. Ketika main film ini aku ingat anakku, nah aku harus berjuang demi anak," ucap Kinaryosih.

Kinaryosih pun mengaku puas dengan hasil film yang akan tayang 4 Mei 2016 mendatang. Ia berharap Mars dapat mengubah persepsi masyarakat dalam mendidik anak-anaknya.

"Sebenarnya yang bikin mellow itu kalau dapat karakternya yang jadi imajinasiku ialah anakku sendiri. Semuanya jadi keluar. Dan alhamdullilah setiap film yang aku terima semua dilakukan dengan sepenuh hati, aku puas. Semoga masyarakat juga bisa menangkap pesan film ini," harap Kinaryosih. (Ras/fei)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya