Liputan6.com, Jakarta Deddy Dores meninggal dunia di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan. Sebelum meninggal dunia, musisi yang melambungkan nama Nike Ardila itu sempat mengeluh sakit. Deddy Dores bahkan meminta diantar ke dokter di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Sebelum meninggal dunia dia minta dibawa ke Kelapa Gading dengan naik taksi. Tapi nggak ketemu, dan langsung dibawa ke Bintaro. Tapi di rumah sakit Bintaro juga paling 15 menit setelah itu wafat," ujar adik Deddy Dores, Yony Dores kepada wartawan di rumah duka di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (18/5/2016).
Advertisement
Yony sendiri memang tidak mendampingi langsung saat sang kakak meninggal dunia. Dirinya mendapat kabar kepergian Deddy Dores dari keponakannya.
"Saya dapat kabar dari anaknya dan sudah tidak sadarkan diri, pas dia dibawa ke rumah sakit, saya dikabarkan kalau dia sudah meninggal dunia," ujarnya.
Â
Baca Juga
Deddy Dores meninggal dunia di usia 65 tahun. Jenazah disemayamkan di kediamannya di komplek Kasuari Bintaro Sektor 9.
Musisi kelahiran Surabaya 28 November 1950 ini dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu slow rock. Kepopuleran Deddy Dores antara lain didapat ketika merilis album Hilangnya Seorang Gadis. Album yang dirilis pada 1971 silam itu langsung mengangkat namanya.
Di ra tahun 1990-an Deddy mengorbitkan salah satu penyanyi muda paling berbakat yang pernah dimiliki Indonesia, yaitu Nike Ardilla. Tak cuma mengorbitkan, Deddy juga menjadi rekan duet Nike dalam beberapa lagu. Album Seberkas Sinar (1990) dan Bintang Kehidupan (1992) membuat pamor Nike mencapai puncak.
Namun, kematian sang penyanyi membuat langkahnya menjadikan Nike Ardilla kian terkenal terhenti. Semenjak kematian Nike, Deddy Dores mulai jarang muncul di layar kaca.