Liputan6.com, Jakarta Sudah bukan rahasia lagi para murid di padepokan Gatot Brajamusti kerap diberi asupan aspat. Gatot dan murid-muridnya, termasuk Elma Theana menganggap aspat sebagai makanan jin yang dapat membantu mereka mengatasi masalah.
Sejak tertangkapnya Gatot Brajamusti bersama sejumlah orang di sebuah hotel di Mataram beberapa waktu lalu, publik menjadi bertanya-tanya, apakah aspat itu memang jenis barang terlarang, narkoba?
Advertisement
Baca Juga
Elma Theana sebagai salah satu mantan murid setia Gatot Brajamusti angkat bicara. "Kalau saya dari awal dicekokoin sabu saya enggak mau. Dulu kan dibilangnya aspat," ujar Elma Theana saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2016).
Selama di padepokan, Elma diajarkan untuk menyatu dengan para jin yang dianggap dapat memberikannya pelajaran. "Aspat memang makanan jin. Waktu itu ceritanya dia mau mengajarkan gimana jin bisa menyatu dengan manusia untuk sama-sama belajar," tutur Elma Theana.
Tidak seperti barang terlarang, aspat dipergunakan secara bebas di padepokan Gatot Brajamusti. "Namanya aspat bukan sesuatu yang harus disembunyikan di sana. Kita memang diberikan," ungkap ibu satu anak tersebut.
Elma pun mengungkap dengan gamblang fungsi aspat yang diajarkan pria yang juga menjadi guru spiritual Reza Artamevia itu padanya. "Seperti mediasi untuk kita berhubungan dengan jin itu. Enggak terus terusan. Hanya media saja untuk jinnya masuk ke badan kita," ujar Elma Theana.
Aspat yang sudah terlanjur menjadi konsumsi rutin penghuni padepokan Gatot Brajamusti itu telah dinyatakan mengandung narkoba. Ketidaktahuan para murid, tak terkecuali Reza Artamevia terhadap barang haram tersebut menjadi pembelaan yang terus menerus diungkap di depan pihak berwajib. (Rin)