Untuk Biaya Pengobatan Ibunya, Anak Yana Zein Jualan Barang Bekas

Kedua anak Yana Zein kini harus putus sekolah.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 04 Jan 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 06:00 WIB
20170103- Kondisi Yana Zein Jelang Jalani Radiasi Keempat-Jakarta- Herman Zakharia
Yana Zein saat menerima wartawan di Rumah Sakit Siloam, Jakarta, Selasa (3/1). Yana Zein masih menjalani perawatan intensif terkait penyakit kanker payudara stadium 4 yang dideritanya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Yana Zein saat ini masih berjuanga melawan kanker payudara stadium 4 dan kanker kelenjar getah bening. Untuk membiayai penyakit kankernya tersebut, Yana Zein mengalami kesulitan keuangan.

Segala harta benda yang telah ia miliki, telah dijual. Bahkan kedua putri Yana Zein, Aurelia Callista dan Alika Pandora Salvine sampai putus sekolah. 

"Yah pokoknya banyak lah uang yang sudah saya keluarkan untuk pengobatan saya," kata Yana Zein, saat ditemui di ruang perawatan di Rumah Sakit Siloam, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2016).

Yana Zein dan kedua putrinya [foto: instagram/nafaurbach]

"Saya sampai menjual mobil, laptop, dan segala macamnya. Sampai tidak ada lagi barang yang saya jual untuk membiayai pengobatan," sambung wanita 47 tahun tersebut.

Yang mengenaskan buat Yana Zein, kedua putrinya sampai putus sekolah karena tak ada biaya. Selain itu, Aurlie dan Alika sampai menjual barang bekas untuk mendapatkan uang tambahan untuk membiayai pengobatan ibunya.

"Jadi saya waktu itu sudah tidak punya uang. Saya dirawat di rumah. Anak-anak saya naik ke atas genteng, melihat tumpukan koran dan buku-buku pelajarannya, mereka jual ke tukang loak," tuturnya.

Yana Zein (Fajarina Nurin/Liputan6.com)

"Jadi saya menangis anak-anak saya lebih mementingkan kesehatan saya. Mereka bilang 'uang itu untuk pengobatan mami saja. Kami makan telur saja tidak apa-apa yang penting mami bisa berobat'. Itu yang membuat saya sedih," ujar Yana Zein.

Menurut Yana Zein, anak-anaknya menerima kalau mereka harus tidak sekolah. Padahal, Yana merasa sudah kewajibannya bisa membiayai dua putrinya sekolah setinggi-tingginya.

"Saya sedih, harusnya saya mampu membiayai anak-anak saya sekolah dan ibu saya yang sudah tua. Karena kanker ini, saya harus melihat anak-anak saya putus sekolah," katanya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya