Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda penggemar musik era 90-an mungkin mengenal Brown Sugar. Band yang memiliki 8 personil (5 Player dan 3 Vokalis) itu kembali dengan single terbaru. Brown Sugar merilis sebuah lagu yang berjudul 'Masih Kurasakan' yang diciptakan oleh Bowo, Leo, Yoyok, Arief dan diproduseri oleh Ajier Effendy dan Brown Sugar.
Single ini pun mendapatkan respon sangat luar biasa dari musisi, media dan khalayak luas meskipun belum dirilis. Lagu ini didistribusikan oleh perusahaan rekaman #MusikBagus milik Glenn Fredly dan dapat didengarkan melalui beragam gelombang radio dan juga tersedia dalam format digital untuk dimiliki dan didengarkan melalui platform iTunes, Apple Music, Spotify, Yonder, Guvera, Deezer, JOOX, Amazon, KKBox, Langit Musik dan sebagainya di 240 negara mulai tanggal 1 Februari 2017.
Advertisement
Kehadiran single 'Masih Kurasakan' dapat menjalin kembali cerita Brown Sugar yang sempat tertunda dengan para penggemarnya dan diharapkan mampu menjadi obat penawar rindu sekaligus menjawab rasa penasaran dan pertanyaan yang selama ini meruang tak terkendali yaitu "Seperti apakah bunyi asli Brown Sugar saat mereka memainkan karyanya sendiri?"
Baca Juga
Orientasi awal kehadiran Brown Sugar bermusik adalah sangat sederhana yaitu menyuguhkan musik Soul R&B yang pada masa itu belum pernah ada band yang mengusung genre tersebut. Karena tergolong idealis dalam urusan komposisi dan aransemen lagu, Brown Sugar cukup lama menunda proses rekaman lagu sendiri karena merasa musiknya tidak begitu populer seperti di jaman sekarang. Brown Sugar hanya ingin merilis musiknya dengan kontrol kualitas yang menyeluruh.
Lagu 'Masih Kurasakan' diciptakan pada awal tahun 2000 dan sempat direkam sebatas demo tape saja. Medio setahun terakhir, Brown Sugar mampu merampungkan produksi lagu di jalur yang sama dengan formula penyuguhan yang segar, dinamis dengan balutan sound masa kini. Melalui lagu ini, Brown Sugar menargetkan semua yang sedang dan pernah merasakan manis juga getirnya kehidupan, rasa kasih sayang dan tentunya cinta.
Untuk mencapai dinamika bunyi yang optimal, mastering lagu ini dilakukan di Abbey Road Studio, Inggris.