Liputan6.com, Jakarta Beauty and the Beast live action, film adaptasi yang diperankan Emma Watson dan Dan Stevens ini mendapatkan perhatian yang besar dari publik. Kesuksesan film animasi Beauty and The Beast (1992) membuat penonton penasaran dengan bentuk "hidup" kisah cinta si cantik dan buruk rupa itu.
Namun live action Beauty and the Beast sempat mendapatkan kritik pedas di beberapa negara. Alasannya, Beauty and The Beast menampilkan karakter LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) di salah satu adegannya.
Â
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, Beauty and the Beast sempat dilarang tayang di beberapa negara. Meski begitu, tak ada yang bisa menghentikan prestasi Beauty and The Beast sejak mendarat di bioskop ternama.
Beauty and The Beast sukses menjadi salah satu film yang masuk ke jajaran Box Office di Amerika, diwartakan FoxNews, Senin (20/3/2017). Bahkan, Beauty and The Beast mengalahkan beberapa film populer lainnya, termasuk Cinderella dan Maleficent.
Beauty and the Beast diperkirakan sukses mendapat keuntungan US$ 170 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun. Bahkan, film ini melampaui film animasi legendaris, Dumbo dan The Lion King, hingga Beauty and the Beast.
Film animasi Beauty and the Beast pendapatan US$ 425 juta atau sekitar Rp 5,6 miliar di seluruh dunia. Film animasi ini juga membawa pulang Golden Globe.
Â
Distributor film Disney menyebutkan, kenangan indah dalam film Beauty and the Beast membuat live action sangat populer. Penonton seolah dibawa masuk ke dunia penuh magis seperti mereka masih kecil.
"Nostalgia adalah hal yang paling penting di Beauty and the Beast. Melihat film yang penuh kenangan ini dengan penggarapan yang tak biasa dan penuh kejutan. Rasanya sungguh menyenangkan," sebut Dave Hollis dari Disney.