Liputan6.com, Jakarta - Tangisan para pelayat pecah di tengah pusara Renita Sukardi di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2017) sore. Usai jenazah ibu tiga anak itu dikebumikan, tangisan para kerabat seakan melepas kepergian Renita Sukardi selamanya.
Namun keadaan sebaliknya justru tampak di wajah sang suami, Andi Hilmi Salahuddin. Dengan tenang dan tegar, Hilmi menyelesaikan prosesi pemakaman Renita Sukardi.
Advertisement
Baca Juga
Tak ada air mata yang mengalir dari wajah Hilmi. Ia paham betul jika tangisan tak akan dapat mengembalikan sang istri ke dunia. Rupanya, Hilmi sudah menyiapkan mental sebelum kematian Renita Sukardi.
Ia bahkan mengaku sudah membicarakan kemungkinan terburuk dari penyakit kanker bersama sang istri.
"Kami sudah sama-sama bicara dari hati ke hati. Dia pun sudah ikhlas dipanggil kapan saja," ucap Hilmi.
"Mohon doanya untuk Renita. Semoga amal ibadahnya diterima Allah, diampuni dosanya dan ditempatkan di surga," ujar Hilmi.
Seperti diketahui, ‎Renita Sukardi meninggal dunia di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2017) sekitar 08.00 WIB. Renita Sukardi sejak lama divonis kanker payudara stadium tiga yang telah menyebar ke tulang, hati dan paru-paru.
Renita Sukardi mengembuskan napas terakhirnya di usia 37 tahun. Ia meninggalkan seorang suami dan anak laki-laki. Renita Sukardi dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. (fei)