Film The Conjuring Bukan Kisah Nyata, Warner Bros Dituntut

Warner Bros belum lama ini dituntut karena The Conjuring diduga tak sesuai dengan buku The Demonologist.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 22 Apr 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2017, 17:30 WIB
The Conjuring
Warner Bros belum lama ini dituntut karena The Conjuring diduga tak sesuai dengan buku The Demonologist. (Warner Bros)

Liputan6.com, Los Angeles - Menonton The Conjuring dan The Conjuring 2 rasanya seperti merasakan kisah horor mencekam di sekitar kita. Pasalnya, para sineas waralaba film tersebut mengaku bahwa The Conjuring diambil dari kisah nyata. Namun, belum lama ini muncul kabar mengejutkan mengenai fakta film The Conjuring.

Dilansir dari Digital Spy pada awal April 2017, beberapa waktu lalu, pria yang menulis The Demonologist, buku tentang pasangan paranormal Ed dan Lorraine Warren, menuntut Warner Bros sebesar US$ 900 juta atau sekitar Rp 11,9 triliun.

The conjuring

The Hollywood Reporter menyampaikan bahwa menurut penulis bernama Gerald Brittle itu, ide hantu dalam film The Conjuring bukan berasal dari kisah nyata. Padahal, di awal film, penonton disuguhi oleh tulisan "berdasarkan kisah nyata". Sehingga, ia pun membawa ranah tersebut ke dalam bidang hukum.

Menurut Brittle, ia seharusnya memiliki hak eksklusif untuk menciptakan karya berdasarkan kasus pasangan Warren yang didapatnya dari pasangan Warren sendiri pada 1978 sebelum bukunya diterbitkan. Sementara Ed Warren telah meninggal pada 2006, Brittle berpendapat bahwa Lorraine Warren tidak berhak memberi izin kepada Warner Bros untuk menjadikan kasusnya sebagai cerita fiksi.

Brittle menyatakan bahwa Warner Bros sempat menerima amanat untuk menghentikan praproduksi The Conjuring 2. Namun, pihak studio mengklaim bahwa mereka boleh saja membuat film tersebut, selama didasarkan pada fakta historis.

Studio juga menyatakan bahwa tidak ada yang melaporkan mereka agar The Conjuring mengacu pada buku The Demonologist. Brittle lantas mengklaim pernyataan dari studio hanya omong kosong.

Sutradara Conjuring Sudah Baca Buku The Demonologist

The Conjuring
Warner Bros belum lama ini dituntut karena The Conjuring diduga tak sesuai dengan buku The Demonologist. (Comicbook.com)

Dalam pengajuan hukumnya, Brittle mengatakan tentang apa yang diutarakan oleh pasangan Warren di rumah Perron dan kasus lain, tidak terjadi seperti yang digambarkan dalam film. Karenanya, Conjuring tak tepat dianggap memiliki fakta historis.

Pengacara Brittle juga menuliskan, "Tidak ada fakta sejarah tentang seorang penyihir yang pernah ada di rumah pertanian Perron, seorang penyihir menggantung dirinya, kesurupan, penyembahan setan, atau pengorbanan anak."

Namun, AV Club melaporkan bahwa tak cukup kuat bagi Brittle untuk membuktikan tuntutanya karena sutradara The Conjuring dan Conjuring 2, James Wan, telah membaca buku ciptaannya. Hal itu bisa dilihat melalui kicauan di Twitter James Wan, @creepypuppet, pada 2011. Kala itu, Wan menyebutkan bahwa The Demonologist adalah buku terseram yang pernah dibacanya.

Keterlibatan James Wan selaku sutradara Fast and Furious 7 di film superhero Aquaman ternyata bukan sekedar gosip.

Brittle pun tetap menuntut ganti rugi sambil berusaha mencegah pembuatan film selanjutnya berdasarkan kisah pasangan Warren. Warner Bros sendiri belum melayani keluhan tersebut dan menolak untuk berkomentar lebih lanjut.

Gerald Brittle sendiri menerbitkan buku The Demonologist pada tahun 1980. Buku tersebut menceritakan kasus-kasus yang ditangani oleh Ed dan Lorraine Warren, penyelidik paranormal yang terlibat dalam sejumlah tempat berhantu terkenal termasuk Amityville dan poltergeist Enfield.

Sutradara James Wan membawa film The Conjuring yang dirilis pada 2013 beserta sekuelnya yang rilis 2016 sukses secara internasional. Di situ, Ed dan Lorraine Warren diperankan oleh Patrick Wilson dan Vera Farmiga. Ke depannya, akan ada film-film sempalan lain berdasarkan waralaba Conjuring. Film terbaru mendatang adalah Annabelle: Creation yang dijadwalkan tayang Agustus tahun ini dan The Nun yang tengah dalam proses pengembangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya