Liputan6.com, Jakarta - EKI Dance Company (Eksotika Karmawibhangga Indonesia Dance Company) kembali hadir dengan menggelar EKI Update v 2.1, sebuah  seni pertunjukan dalam kemasan variety show yang terdiri dari sajian tari, talkshow, show choir, electronic dance music, dan mini musical.
Demi memenuhi permintaan masyarakat yang tidak sempat menyaksikan pertunjukan sebelumnya, EKI Dance Company mementaskan kembali sebagian dari tarian EKI Update dengan beberapa penambahan.
Nantinya akan terdapat kolaborasi dengan atlit Wushu, kerjasama dengan grup tari Minang Limpapeh, serta tidak ketinggalan juga memasukan unsur DJ (disc jockey) pada sajian koreografinya.
Advertisement
Baca Juga
"Melalui media sosial serta pernyataan langsung, kami banyak menerima permintaan agar EKI kembali mementaskan koreografi-koreografinya. Hal ini menjadi bukti tingginya apresiasi masyarakat terhadap seni, khususnya tari," kata Aiko Senosoenoto, produser dari EKI Update v. 2.1.
Dalam pementasan yang diadakan pada 16-17 Mei 2017 di Gedung Kesenian Jakarta, akan tersaji sejumlah pertunjukan yang sarat dengan kolaborasi, seperti tari dengan film, permainan tata lampu, kostum, musik, dan set properti.
Berbeda dengan EKI Update 1.0 sebelumnya yang mengusung tema #EtnikKekinian, EKI Update v.2.1 mengambil tema #InArtWeUnite. Tema ini menjadi penting, terutama karena situasi sosial dan budaya yang terjadi di Indonesia saat ini. Sangat memperlihatkan betapa kebersamaan, menyatu dalam perbedaan, hingga sikap toleransi satu sama lain menjadi sangat berharga.
Terkait tema tersebut, Aiko menambahkan, "Tema ini senantiasa aktual, karena berbagai persoalan menyangkut kerjasama sangat mengena berbagai kalangan masyarakat dan berbagai aspek kehidupan. Melalui seni, kita menyuarakan pentingnya kerjasama," katanya.
Oleh karena itu, dalam #InArtWeUnite, EKI Dance Company menampilkan karya koreografer-koreografer mudanya yang sarat dengan  berbagai kerjasama antar dispilin ilmu pengetahuan serta wilayah seni kreatif dalam satu kesatuan. Mulai dari kerjasama antara properti dan tata cahaya oleh Siswanto 'Kojack' Kodrata; tari dengan kostum, vokal, dan atlit wushu karya Takako Leen, dan terakhir Gede Juliantara yang berkolaborasi dengan set, tata cahaya, dan kostum.
Eki Update v 21 juga menyajikan kolaborasi melbatkan tari, paduan suara dan vokal, serta electronic dance music dalam satu sajian. Kolaborasi ini mempertemukan penyanyi Michael Da Lopez (Jamaica Cafe), Siska Napitapulu, Uli Herdinansyah (prsenter, aktor), dan Alim Sudio (penulis, aktor), serta duo KMKZ, grup Electroic Dance Music, runner up kontes musik yang diadakan salah satu stasiun televisi tahun lalu.
#InArtWeUnite diharapkan menjadi semangat berkolaborasi bagi para pelaku seni, bukan hanya yang bernaung di bawah EKI Dance Company, tapi untuk seniman Indonesia. Dikarenakan, interdependensi antar disiplin ilmu dalam seni adalah yang membuat suatu pertunjukan kesenian menjadi dapat dinikmati.
Untuk menindaklanjuti kampanye gerakan #InArtWeUnite, EKI Dance Company bersama 70 orang dari berbagai latar belakang profesi serta disiplin ilmu, mendirikan Yayasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia. Yayasan ini membuka pintu kerjasama serta kemungkinan kontribusi dari berbagai pihak untuk bergerak dalam berbagai usaha mengembangkan seni kontemporer Indonesia.
"Secara latar belakang, profesi, asal usul maupun lainnya, bisa saja kita berbeda, namun bagaimana dalam yayasan ini, atas nama, untuk, dan melalui seni, kita bersatu, memberikan yang terbaik," kata Aiko Senosoenoto, pendiri EKI Dance Company.
Tentang EKI Dance Company
Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) sendiri adalah sebuah dance company profesional yang memadukan unsur tari tradisi dan kontemporer dalam karya-karyanya. EKI didirikan tahun 1996 oleh Aiko Senosoenoto dan Rusdy Rukmarata.
Keduanya terinspirasi oleh semangat Karmawibhangga – sederet relief Candi Borobudur yang kini terkubur – yang menebarkan paham keterbukaan pemikiran dan potret yang jujur dari masyarakat pada zamannya.
Selama 10 tahun terakhir ini, EKI juga telah melahirkan sejumlah pementasan musikal seperti : Madame Dasima (2001), China Moon (2003), Lovers and Liars (2004), Battle of Love (2005), Freakin’ Crazy You (2006), Miss Kadaluwarsa (2007), Jakarta Love Riot (2010), Kabaret Oriental (2012) dan lain-lain.
Pada September 2016 lalu, EKI dipercaya untuk tampil pada Jamuan Makan Malam Kenegaraan di Istana Negara, di hadapan Presiden RI Joko Widodo dan tamu negara, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, serta Jamuan Makan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Advertisement