Liputan6.com, Jakarta Saat melakukan pengambilan gambar di Sidney, Australia, para pemain dan kru film Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT) mengaku memiliki pengalaman yang tak terlupakan.
"Pengalaman menarik itu saat syuting di Sidney," ujar Joe Taslim kepada Liputan6.com saat bertandang ke SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Sang sutradara, Fajar Bustomi, mengatakan bahwa saat melakukan syuting di Sidney, para kru dan pemain sempat dimarahi oleh seorang turis di Australia.
"Jadi pas di sana kan kita sudah blok satu bagian kafe buat syuting, terus tiba-tiba ada yang masuk dan pesan. Awalnya, kami kita ekstra. Eh, tahunya bukan," jelasnya.Â
Karena telah mengantongi izin untuk memanfaatkan bagian kafe tersebut, terang saja para kru kemudian meminta turis tersebut untuk berpindah tempat.Â
"Karena kafe itu tetap buka dan dia enggak tahu kalau lagi dipakai syuting dia sempat marah-marah. Sampai akhirnya kami panggil satpam," jelas Fajar sambil tertawa.Â
Film Surat Kecil untuk Tuhan sendiri memang mengambil kota Sidney, Australia, sebagai salah satu latar dari kisahnya. Selama tiga hari para kru dan pemain menjalani syuting di Negeri Kangguru tersebut.
Surat Kecil untuk Tuhan bercerita tentang kisah pilu tentang kehidupan kakak beradik yatim piatu, Anton dan Angel. Keduanya terjebak dalam sindikat yang memanfaatkan anak-anak terlantar untuk menjadi pengemis jalanan. Di usia mereka yang masih sangat kecil, mereka diperbudak untuk menjadi mesin uang tanpa kenal waktu.
Surat Kecil untuk Tuhan akan mulai tayang di bioskop Tanah Air pada Lebaran 2017 mendatang.
Â