Liputan6.com, Jakarta - Pretty Asmara ditangkap polisi terkait kasus narkoba di sebuah hotel di kawasan Ancol, Jakarta Utara pada 18 Juli 2017 lalu. Saat itu, Pretty diamankan bersama tujuh rekan artis lainnya.
Berbeda dengan Pretty Asmara yang ditahan polisi, ketujuh rekan Pretty Asmara itu akhirnya dilepaskan dan hanya melakukan wajib lapor ke polisi.Â
Advertisement
Baca Juga
Meski demikan, rupanya sangat berat bagi ketujuh artis rekan Pretty Asmara. Erlyn Suzan, salah seorang dari tujuh artis rekan Pretty Asmara yang ditangkap, mengakui hal tersebut. Gara-gara kasus tersebut, kata Erlyn, ia sampai menunda beberapa kegiatan menyanyinya.
"Kalau enggak ada kasus itu, saya harusnya sudah merilis single ini sudah sejak sebulan lalu. Tapi karena ada kasus itu cukup menguras energi dan pikiran saya," kata Erlyn Suzan saat ditemui di sela-sela acara ulang tahun dan rilis single "Capek Hati", di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Karena kasus narkoba tersebut, Erlyn mengaku sempat berdiam diri selama beberapa minggu di rumah. Selain itu, kasus tersebut juga telah mencoreng nama baiknya dan keluarga besarnya.
"Padahal kami itu cuma dijebak, kami dijebak sama Alvin yang buron itu. Tapi akibatnya kami semua dibuat malu. Keluarga besar saya malah ikutan malu. Tapi ini mungkin cobaan yang mungkin ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik," sambung Erlyn Suzan.
Karena kasus itu, Erlyn Suzan mengaku menjadi lebih hati-hati dalam berteman. "Berteman dengan siapa saja, tapi jangan terlalu percaya sama orang, karena banyak teman yang menjerumuskan," tutur Erlyn Suzan.
Erlyn Suzan pun beharap, dengan merilis karya terbarunya, hal tersebut bisa membuatnya kembali bersemangat untuk berkarier di jalur musik. "Semoga dengan single ini, saya jadi lebih bisa melupakan kasus kemarin. Jadi lebih fokus mikirin karier daripada masalah tersebut," kata Erlyn Suzan.