Liputan6.com, Los Angeles - Harvey Weinstein, sosok produser terkemuka di Hollywood, menyadarkan publik bahwa industri perfilman raksasa ini tak hanya berisi wajah-wajah memesona dan kehidupan glamor para selebritasnya. Banyak skandal yang selama ini ditutupi dari publik.
Termasuk skandal pelecehan seksual yang dilakukan oleh Harvey Weinstein, selama tiga dekade kariernya di Hollywood.
Advertisement
Baca Juga
Harvey Weinstein, adalah sosok yang terbilang sangat berpengaruh di jagat Hollywood. Tak hanya menjadi salah satu pendiri disributor film raksasa, Miramax, ia juga merupakan produser di balik sejumlah film sukses Hollywood. Beberapa di antaranya adalah Pulp Fiction, Scream, The Lord of Thr Rings: The Fellowship of the Ring, Rambo, Django Unchained, dan lainnya.
Tak heran, produser berusia 65 tahun ini menjadi sosok yang sangat kuat di jagat Hollywood. Namun ia memanfaatkan posisi ini untuk tujuan tercela. Ia kerap mengajak staf atau artis muda untuk melakukan aktivitas seksual. Para artis muda yang takut akan didepak dari proyek film Harvey, tentu sulit untuk menolak permintaan ini.
Kini, hampir tiga dekade kemudian, perilaku tak terpuji Harvey Weinstein akhirnya terbongkar. Satu demi satu wanita yang dulu ia lecehkan, kini mulai buka suara. Setidaknya tiga wanita menuduhnya telah melakukan perkosaan.
Para artis yang kini memiliki nama besar di Hollywood juga ternyata pernah menjadi korban sang produser. Siapa saja mereka?
Â
Â
1. Angelina Jolie
Saat masih menjadi artis muda, Angelina Jolie mengatakan Harvey Weinstein pernah merayunya di sebuah kamar tidur hotel, yang kemudian ditolak oleh sang aktris.
"Aku memiliki pengalaman buruk dengan Harvey Weinstein di masa mudaku dan ujungnya, aku memilih untuk tak bekerja sama lagi dengannya, dan aku memberi peringatan pada mereka yang bekerja padanya," kata Angelina Jolie.
Â
Advertisement
2. Ashley Judd
Beberapa dekade lalu, Ashley Judd mengaku ia pernah dibawa ke sebuah kamar hotel oleh Harvey Weinstein.
Pria itu lantas meminta agar ia bisa memijat Ashley Judd, dan menyaksikan sang aktris mandi. "Bagaimana aku bisa keluar dari kamar itu secepat mungkin tanpa memusuhi Harvey Weinstein?" kata Ashley Judd dalam sebuah wawancara dengan The New York Times.
Â
3. Rose McGowan
Rose McGowan adaah salah satu artis Hollywood yang paling vokal menyuarakan tingkah laku Harvey. Pada tahun 2016, ia pernah bercuit bahwa seorang petinggi di studio film telah memperkosanya, tanpa menyebut identitas Harvey Weinstein.
Ia kala itu mengaku tak melaporkan kasus ini karena ia ditakut-takuti tak akan memenangkan kasus ini. "Seorang pengacara kriminal wanita mengatakan padaku bahwa karena aku pernah melakukan adegan seks di film, aku tak akan pernah menang melawan pemimpin studio," tuturnya
Setelah skandal Harvey terkuak, Rose McGowan menyebut secara terang-terangan bahwa orang yang ia maksud adalah sang produser tersebut.
Â
Advertisement
4. Gwyneth Paltrow
Gwyneth Paltrow mengalami kejadian traumatis saat ia membintangi film Emma di tahun 1996. Kala itu, ia yang baru berusia 22 tahun sempat dipanggil untuk menuju kamar hotel oleh Harvey Weinstein untuk mendiskusikan soal pekerjaan ini.
Namun kemudian pria itu mulai bertindak lancang, menyentuhnya dan mengajak Gwyneth menuju ke kamar tidur untuk pijat. Gwyneth Paltrow yang ketakutan, menolak permintaan sang produser. Ia sempat khawatir akan dipecat dari film Emma, namun hal ini akhirnya tak terjadi.
Kepada New York Times, ia mengatakan kala itu ia langsung curhat pada sang kekasih kala itu, Brad Pitt, yang langsung mengkonfrontasi sang produser. Namun Harvey Weinstein balik mengancam Brad Pitt agar tak mengatakan hal ini pada siapa pun.
Â
5. Heather Graham
Di awal tahun 2000-an, Heather Graham sempat dipanggil ke kantor Harvey Weinstein yang menyatakan ketertarikannya untuk mempekerjakan sang aktris. Namun anehnya, dalam pertemuan ini sang produser juga mengatakan bahwa ia diizinkan sang istri untuk tidur dengan siapa pun saat ia berada di luar kota.
"Tidak disampaikan secara eksplisit bahwa aku bisa membintangi filmnya bila aku bersedia tidur dengannya, tapi hal itu terungkap secara tersirat," kata Heather Graham pada Variety. Beberapa waktu kemudian, ia kembali dipanggil ke kamar hotel oleh sang produser, namun ia menolak permintaan ini dengan halus.
Meski ia tidak mengalami tindak senonoh secara fisik, Heather Graham merasa ia berada di wilayah abu-abu."Harapanku, hal ini bisa memulai dialog dalam mendefinisikan ulang pelecehan di tempat kerja dan menguatkan para wanita untuk bersuara saat mereka berada dalam situasi yang tak nyaman," kaya dia.
Advertisement