Liputan6.com, Jakarta Balas dendam, adalah salah satu tema yang sudah berulang kali diangkat ke layar lebar. Mulai dari John Wick hingga Kill Bill.
Nah, tema ini kembali diangkat dalam film Death Wish. Bedanya, pembalasan dendam ini tak dilakukan oleh pembunuh bayaran andal seperti John Wick atau Beatrix Kiddo yang jago bertarung. Ia adalah Paul Kersey (Bruce Willis), seorang dokter bedah yang bahkan sudah mulai berumur.
Advertisement
Baca Juga
Upaya balas dendam ini tak dilakukan Paul Kersey tanpa alasan. Kehidupannya yang sempurna bersama sang istri (Lucy Kersey) dan anak perempuannya, Jordan (Camila Morrone), tiba-tiba porak-poranda saat rumahnya disatroni perampok berpistol. Istrinya tewas, sementara sang anak terbaring koma dan tak juga sadarkan diri.
Polisi memang bergerak menyelidiki kasus ini, tapi tak ada juga titik terang yang mereka temukan. Kasus ini, akhirnya jalan di tempat. Kehilangan semangat, Paul kini hidup segan mati pun tak mau.
Simak juga video menarik berikut ini:
Kembali Merasa Hidup
Sampai suatu saat, secara implusif saja, ia memungut sepucuk pistol dari seorang pasiennya. Pelan-pelan ia mulai belajar menembak dari video tutorial di media sosial. Â Meski masih payah soal tembak menembak, ia bahkan sudah bisa menghentikan percobaan perampokan.
Semangat hidup Paul kembali naik. Sampai akhirnya ia bertemu dengan petunjuk mengenai pelaku perampokan di rumahnya.
Â
Advertisement
Setengah Jam Pertama
Meski salah satu poster film ini menampilkan Bruce Willis tengah menodongkan pistol, bagian ini baru muncul setelah film cukup lama berjalan. Dalam setengah jam pertama, yang ditampilkan adalah kehidupan sempurna seorang Paul Kersey bersama istri dan anaknya.
Mungkin hal ini bakal membuat penonton yang ingin langsung masuk ke bagian menegangkan, jadi tak sabar. Namun hal ini sebenarnya cukup masuk akal, agar penonton bisa merasa dekat, dan peduli dengan kehidupan Paul Kersey.
Ngilu
Sementara itu, bagian menegangkan dari Death Wish sendiri tidak muncul dari adegan laga baku tembak yang koreografinya diatur secara seru. Sebaliknya, ketegangan muncul saat tokoh Paul yang sebenarnya adalah penembak pemula, berhadapan dengan penjahat betulan. Apalagi ia juga menghindari kejaran polisi.
Sekadar catatan, film ini juga banyak menampilkan adegan gore dan adegan yang mengeksploitasi rasa sakit para karakternya. Siap-siap saja ikut ngilu saat menyaksikannya.
Advertisement
Sedang Tayang
Â
Death Wish sendiri, berasal dari novel berjudul sama yang terbit tahun  1972. Novel ini juga sudah diadaptasi sebagai film pada 1974.
Bedanya, Death Wish versi ini memiliki nuansa kekinian. Tak hanya persoalan sehari-hari seperti persebaran informasi lewat internet dan media sosial, tapi juga topik yang kini tengah diperdebatkan secara panas di Amerika Serikat. Yakni soal peraturan kepemilikan senjata api.
Hal ini, membuat Death Wish terasa cukup relevan dengan penonton.
Death Wish, kini tengah ditayangkan di bioskop Tanah Air.