Diprotes Efek Rumah Kaca soal Tiket Pesawat, Ini Kata BEKRAF

Efek Rumah Kaca menemukan kejanggalan dalam tiket pesawat yang jauh lebih mahal dari harga pasaran.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 11 Mar 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2018, 14:00 WIB
Efek Rumah Kaca (Instagram/ sebelahmata_erk)
Efek Rumah Kaca (Instagram/ sebelahmata_erk)

Liputan6.com, Jakarta Efek Rumah Kaca mendapat kehormatan untuk tampil dalam konferensi dan festival bergengsi South by Southwest atau SXSW 2018 di Austin, Texas, Amerika Serikat yang diselenggarakan 9-17 Maret ini.

Sebagai delegasi dari Indonesia, tak heran bila keberangkatan Efek Rumah Kaca tersebut didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif atau BEKRAF.

Hanya saja, Efek Rumah Kaca menemukan kejanggalan dalam tiket pesawat yang jauh lebih mahal dari harga pasaran.

Karena dinilai bertentangan dengan nilai yang selama ini mereka anut, Efek Rumah Kaca akhirnya melepas bantuan finansial BEKRAF dan berangkat ke Amerika Serikat dengan biaya sendiri.

 

Tiket Fleksibel

[Bintang] Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca menemukan kejanggalan dalam tiket pesawat yang jauh lebih mahal dari harga pasaran. (via facebook Efek Rumah Kaca)

Sebelum Efek Rumah Kaca mengeluarkan pernyataan secara terbuka, yang juga diunggah di media sosialnya, mereka menyebut telah menyampaikan protes secara langsung pada BEKRAF. Badan yang dipimpin Triawan Munaf ini pun mengeluarkan pernyataan resmi melalui situs pribadinya.

Dalam pernyataan ini, BEKRAF menyebut bahwa perbedaan harga terjadi karena pihak mereka memesan tiket Ekonomi Fleksibel yang berharga lebih mahal.

 

Perbedaan Harga

[Bintang] Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca (Facebook Efek Rumah Kaca)

"Tiket Fleksibel memberikan keleluasaan bagi penumpang untuk mengubah jadwal penerbangan tanpa dikenakan denda atau biaya tambahan," begitu isi pernyataan tertulis yang dikeluarkan BEKRAF beberapa hari lalu.

Menurut BEKRAF, tiket Fleksibel ini dipilih karena alasan sistem keuangan negara. Biaya tambahan yang muncul melebihi anggaran tidak bisa mendapat penggantian.

Namun alasan ini lantas dibantah oleh pihak Efek Rumah Kaca. Menurut perhitungan mereka, anggaran tiket Ekonomi Fleksibel yang diajukan BEKRAF ternyata lebih mahal dari harga di pasaran.

Menurut perhitungan BEKRAF, harga tiket kelas Ekonomi Fleksibel mencapai Rp 32 juta. Sementara maskapai tersebut sebenarnya memasang harga tiket sebesar Rp 21,2 juta untuk kelas yang sama.

 

Triawan Munaf Angkat Bicara

[Bintang] Triawan Munaf
Triawan Munaf. (Bambang E. Ros/bintang.com)

Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, menyebutkan bahwa peristiwa ini sebenarnya hanyalah masalah komunikasi saja.

"Ini hanya misscommunication saja. Hari ini kita akan bertemu untuk bicara tentang masalah ini dengan mereka," tuturnya saat dihubungi via telepon, Minggu (11/3/2018).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya