Liputan6.com, Los Angeles - Rapper Kendrick Lamar baru saja mencetak sejarah lewat album terbarunya, D*MN. Setelah memenangkan piala Grammy 2018 dalam kategori Album Rap Terbaik, kini rapper 30 tahun tersebut meraih penghargaan prestisius, Pulitzer Prize.
Pulitzer Prize adalah penghargaan yang diberikan atas karya jurnalis cetak dan online, literatur, serta komposisi musik, di Amerika Serikat.
Advertisement
Dilansir dari Variety, Selasa (17/4/2018), Kendrick Lamar mencetak sejarah, karena ia adalah pemenang Pulitzer Prize pertama yang tak berasal dari genre musik klasik atau jazz.
Advertisement
Dewan juri Pulitzer Prize menilai album Kendrick Lamar ini sebagai kumpulan lagu yang menunjukkan keahlian yang mumpuni, yang dipersatukan lewat bahasa yang khas dan dinamika ritme yang memperlihatkan sketsa dan kompleksitas kehidupan masyarakat Afrika-Amerika.
Baca Juga
Karya Terbaik
Presenter Pulitzer Prize, Dana Caedy tampak begitu bersemangat saat mengumumkan kemenangan Kendrick Lamar. Dalam wawancara dengan New York Times, ia bahkan mengaku bangga atas pencapaian pelantun soundtrack Black Panther, "All The Stars" ini.
"Kami sangat bangga dengan pemilihan ini. Ini berarti sistem penilaian dari para juri dan panitia berjalan dengan sepatutnya, di mana karya terbaik mendapat Pulitzer Prize," tuturnya.
Advertisement
Momen Akbar
Ia menambahkan bahwa album Kendrick Lamar ini sangat berpengaruh dalam perkembangan musik hip-hop.
"Ini adalah momen akbar baik untuk musik hip hop dan juga bagi Pulitzer," kata dia menambahkan.
Hormat untuk Kendrick Lamar
Kendrick Lamar sendiri belum berkomentar langsung atas kemenangannya ini. Namun Punch, petinggi label yang menaungi Kendrick Lamar langsung mengunggah cuitan tentang hal ini.
"Pemenang Pulitzer Kdot dari Compton. Aku tak mau mendengar kata-kata tak hormat dari bibir kalian untuk Kendrick Lamar," tulisnya.
Advertisement