Liputan6.com, Jakarta - Keinginan Shinta Bachir untuk bisa khatam Alquran di Ramadan tahun ini sirna. Sebab sebagai wanita, ia harus merasakan datang bulan dan tak bisa setiap hari memegang dan membaca Alquran.
Padahal dipertengahan Ramadan, Shinta Bachir berhasil membaca delapan juz.
"Saya itu kemarin ngaji baru dapat delapan juz. Pengin ngebut khatam tapi enggak khatam karena kepotong perempuan libur (haid)," cerita Shinta Bachir di kawasan Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (1/6/2018).
Advertisement
Kecewa, begitu yang dirasakan Shinta Bachir lantaran targetnya tak tercapai. Sebab hal itu dilakukannya untuk menunjukan keseriusannya kembali berhijab, setelah sebelumnya lepas-pasang.
Baca Juga
Â
Beban
Bahkan dirinya mengaku terbebani dengan hal itu. Kini setiap ada kesempatan beribadah, Shinta Bachir akan memaksimalkan.
"Sekarang sudah kayak beban buat saya. Misal kayak kalau enggak tarawih, banyak hal lah yang sudah Allah kasih ke saya. Buat saya itu anugerah, hadiah di Ramadan tahun ini," dia menjelaskan.
Â
Advertisement
Itikaf
Dari situ, Shinta Bachir merasa perlu membayar kegagalannya memenuhi target khatam Alquran. Dia berencana melakukan itikaf saat siklus datang bulannya selesai di penghujung Ramadan.
"Penginnya, malam 17 nih. Penginnya kalau sudah selesai (haid) nih, aku pengin itikaf di masjid. Usaha kateringnya, syuting, saya tutup dulu," dia memungkasi.
Â