Masuk Nominasi Penghargaan Musik, Coldiac Terpacu Garap Lagu Tara

Sebuah lagu anyar berjudul Tara dirilis Coldiac di penghujung bulan Agustus 2018.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 04 Sep 2018, 07:13 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 07:13 WIB
Coldiac
Coldiac. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sehari setelah Coldiac masuk dalam nominasi AMI Awards kategori duo/grup/vocal grup/kolaborasi R&B terbaik 2018, band asal Malang ini punya cerita baru yang mereka sampaikan dalam sebuah karya lagu.

Coldiac menyorot buah dari rasa ketakutan akan masa tua nanti. Seperti apa peristiwa dan penyesalan di masa mendatang yang akan terjadi dan kita rasakan nanti. Di umur 20-an, kita semua akan dihadapkan oleh banyak pilihan yang sangat mungkin untuk kita sesali di waktu yang akan datang.

"Apapun penyesalan kalian nanti di masa tua, entah itu jalan karier, percintaan, keluarga, hingga kehidupan sosial, you will never turn back the time. Jadi yang pengin kita sampaikan adalah nikmatin saja perjalanan hidup ini. Apapun yang nantinya kita sesalin, nggak akan pernah bisa bikin kita semua menikmati hidup lebih baik," ungkap Sambadha, personil Coldiac yang juga sebagai motor penggerak band dalam sebuah siaran pers.

Sebuah lagu anyar berjudul "Tara" yang dirilis pada penghujung Agustus 2018 pun menjadi hasilnya. "Tara" bisa dibilang sebagai tanda era baru dari band yang identik dengan musik bernuansa urban pop ini.

Digawangi oleh Sambadha Wahyadyatmika (vokal, gitar), Mahatamtama Arya Adinegara (vokal, gitar), Derry With Haudin (synth, keys), Bhima Bagaskara (bass), Judha Widhita (drum), "Tara" laksana altar menuju istana baru Coldiac.

Layaknya Estafet

"Lagu ini adalah single pertama dari album kedua kita yang berjudul "O". Album ini rencananya akan dirilis dalam waktu dekat. Tak jauh dari single kita yang dirilis baru-baru ini," kata Mahatamtama.

Bagi band asal Malang ini, "Tara layaknya estafet dalam mengarungi warna musik.  Itu sebabnya, Coldiac amat mempersiapkan secara maksimal materi musikal mereka dengan cermat. Salah satu yang mereka persiapkan matang-matang adalah konten visual Coldiac.

"Bagi kami, Audio dan Visual adalah satu paket media penting untuk menyampaikan pesan dalam setiap karya-karya kami," tambah Bhima Bagaskara, pemain bass Coldiac yang juga menjadi orang di balik kemegahan visual Coldiac,

Hal Menarik

Band bentukan tahun 2014 ini menggambarkan sebuah masalah 'Penyesalan' dan juga solusi 'No Regret' yang tepat pada video musik "Tara".

Salah satu hal yang menarik dari video musik ini selain story dan estetika baru Coldiac yang dikemas apik, juga melibatkan ayah dari Sambadha dan Judha yang merupakan saudara kandung menjadi pemeran utama dalam video musik ini.

Video ini dikerjakan bersama Wahyu Taufani Prialangga, sutradara yang juga menggarap musik video "Wreck This Journal", single terdahulunya.

"Kita terjemahkan 'Tara' dalam suatu komposisi visual yang juga akan menjadi first look dari album kedua kita, dan semoga dapat disambut dengan baik oleh indrustri musik dunia," tutup Sambadha.

Sejak 31 Agustus, "Tara” sudah dapat didengar oleh publik di seluruh gerai musik digital.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya