Dulu Hidup Mewah, Roro Fitria Anggap Penjara Jadi Fase Terburuknya

Roro Fitria dituntut lima tahun penjara oleh jaksa penuntut umum.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2018, 19:00 WIB
[Bintang] Roro Fitria
Roro Fitria

Liputan6.com, Jakarta - Sidang kasus narkoba Roro Fitria kembali dibuka di pengadilan. Setelah pembacaan tuntutan lima tahun penjara oleh jaksa penuntut umum (JPU), pesinetron Islam KTP itu memuat pembelaannya.

Sidang pledoi Roro Fitria dilakukan di Pengadilan Jakarta Selatan, Rabu (10/10/2018). Segala persiapan sudah dilakukan oleh Roro Fitria dan kuasa hukumnya. Entah apa keputusan hakim nanti, Roro tetap optimis.

"Insya Allah saya selalu optimis dan positif thinking saya mohon doanya teman-teman semua dan terima kasih teman-teman media selalu setia mendampingi saya, mendukung saya, terima kasih," ucap Roro Fitria.

"Insya Allah, Allah tidak tidur atas izin Allah, doa dari mama tentunya Insya Allah akan berjalan dengan lancar," lanjutnya.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Fase Kehidupan

[Bintang] Roro Fitria
Roro Fitria

Dalam persidangan tak tampak hadir para teman artis. Hanya terlihat kuasa hukum beserta keluarga dekat saja. Menceritakan keluarga, Roro langsung teringat ibunya.

Apalagi ia begitu merasa menyayangi ibunya. Ia merasa telah membuat sang ibu kecewa. Padahal keinginan ibu Roro memintanya untuk cepat menikah. Ia pun menyinggung fase kehidupannya yang sedang terpuruk.

"Insya Allah karena memang sudah kodratnya, perempuan mempunyai keluarga, keturunan, dan saya sudah melewati fase-fase kehidupan yang luar biasa ya. Dari kondisi yang nyaman, sekarang jatuh sekali dan tidak nyaman. Pukulan tersendiri buat saya dan ini dampak psikologi yang luar biasa," ujar Roro Fitria.

Tak Rasional

[Bintang] Roro Fitria
Roro Fitria (Nurwahyunan/Bintang.com)

Dengan adanya kejadian seperti ini, tentu menjadikan pengalaman hidup bagi Roro. Ia mencoba mengambil hikmah dari perbuatan yang ia buat. Apalagi konsekuensinya begitu besar. Seperti saat mendengar putusan JPU yang membuatnya pingsan kala itu.

"Rasa kecewa rasa shock dan selalu ingin diberikan keadilan yang seadil-adilnya karena tuntutan jaksa penuntut umum sangat tidak rasional, saya didakwa dengan pasal yang tidak semestinya," ucap wanita 28 tahun ini. (Galuh Esti Nugraini/Kapanlagi.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya