Liputan6.com, Los Angeles - Beberapa tahun belakangan, Ariana Grande mengalami sejumlah peristiwa yang memilukan. Salah satunya, ia menghadapi teror bom yang terjadi dalam konsernya di Manchester, Mei 2017 lalu.
Hal ini ternyata mempengaruhi kondisi mental Ariana Grande.
Ia diketahui mengalami Post Trauma Stress Disorder (PTSD), atau gangguan stres yang timbul setelah seseorang mengalami sebuah kejadian yang traumatis.
Advertisement
Meski sempat takut membagikan masalahnya, Ariana Grande mulai bersikap lebih terbuka. Baru-baru ini, misalnya, ia membagikan foto hasil pemindaian otaknya.
Baca Juga
Pemindaian Otak
Foto hitam putih itu menunjukkan perbandingan kondisi otak sehat dan yang mengalami PTSD. Dalam kondisi normal seharusnya terdapat beberapa area di otak yang lebih menonjol. Namun, mereka yang mengalami PTSD memiliki area menonjol yang berbeda.
"Menakjubkan dan menakutkan.. Guys.. Otakku, bukan bercanda," tulis Ariana di foto pemindaian otak yang awalnya ia bagikan di grup chat itu.
Belum jelas kapankah rekam otak ini diambil.
Advertisement
Pengakuan Ariana Grande
Ariana Grande sendiri pernah curhat mengenai kondisi ini dalam wawancaranya dengan British Vogue edisi Juni 2018.
"Aku benci mengakui (kondisi PTSD) ini. Sulit untuk mengatakannya karena banyak orang mengalami hal lebih parah dari aku. Tapi iya, ini hal yang nyata. Aku rasa aku tidak akan tahu bagaimana cara membahasnya tanpa menangis," ungkap Ariana kala itu.
Sumber: Kapanlagi.com/ Rezka Aulia