Cinta Laura Ingin Lanjutkan Perjuangan RA Kartini

Cinta Laura mengungkap makna Hari Kartini yang dirayakan setiap 21 April.

diperbarui 21 Apr 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2019, 12:30 WIB
Cinta Laura
Cinta Laura (Instagram/claurakiehl)

Jakarta - Perjuangan pahlawan wanita RA Kartini menjadi inspirasi banyak orang, tak terkecuali Cinta Laura. Bintang film Target ini memiliki pandangan tersendiri mengenai perjuangan Kartini khususnya di bidang pendidikan.

“Ibu Kartini adalah Pahlawan perempuan Indonesia di bidang pendidikan untuk anak-anak perempuan yang pada zamannya tidak boleh bersekolah, karena dianggap melanggar kondratnya yang hanya sebagai calon ibu rumah tangga,” ujar Cinta Laura saat dihubungi JawaPos.com, Sabtu (20/4).

Meski tak 100 persen memiliki darah Indonesia, Cinta Laura ternyata juga peduli pada pendidikan anak Indonesia. Melanjutkan perjuangan Kartini, Cinta sempat mengajar Bahasa Inggris di beberapa sekolah milik Yayasan Soekarseno Peduli di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Sayangnya, kegiatan yang dilakukan tanpa bayaran itu tak lagi bisa dilakukan perempuan berdarah campuran Jerman ini. Sebab, aktivitasnya di dunia hiburan tak bisa ditinggalkan.

“Aku pernah mengajar Bahasa Inggris di sekolah-sekolah yang Yayasan keluarga mamiku bangun di Kabupaten Bogor. Dulu aku belum jadi artis, jadi masih punya banyak waktu untuk mengajar. Sekarang aku terlalu sibuk, jadi aku tidak mengajar lagi tapi menyumbang uang untuk gaji-gaji guru dan school maintenance,” papar Cinta.

Pentingnya Pendidikan

Cinta Laura - Columbia University
(Sumber: Voaindonesia.com)

Bagi Cinta Laura, pendidikan adalah hal terpenting untuk memajukan Indonesia. Selain itu, dengan pendidikan yang bagus akan membentuk pribadi seseorang yang baik, dan menjadi bekal untuk masa depan. Terpenting, bisa memutus rantai kemiskinan di daerah-daerah terpencil.

Tak hanya sekadar bicara, Cinta pun membuktikannya dengan berhasil meraih dua gelar cumlaude dari Universitas Columbia, New York, sekaligus. Ia lulus dari jurusan Psikologi dan Sastra Jerman hanya dalam waktu tiga tahun.

Semakin membanggakan karena gelar cumlaude untuk 2 jurusan itu hanya diberikan ke sekitar 20 persen dari lebih dari 1.000 mahasiswa Universitas Columbia yang lulus tahun 2014.

Prestasi Cinta di bidang pendidikan itu, secara tidak langsung membuat perempuan 25 tahun ini menjadi contoh bagi para penggemarnya.

“Bangga dan bersyukur karena banyak fansku yang jadi fasih berbahasa Inggris. Malah salah satu muridku setelah lulus dari Universitas Indonesia, dapat beasiswa S2 di Jerman,” pungkas Cinta. (Aginta Kerina Barus/JawaPos.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya