17 Wanita Jadi Tersangka dalam Kasus Dugaan Prostitusi Seungri

Mitra bisnis Seungri mengaku memang ada pekerja seks yang dipanggil untuk melayani investor dari Jepang.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 15:00 WIB
[Bintang] Buka Kelab Malam, Seungri BigBang Jual Minuman Seharga Rp 1,2 Miliar
Mitra bisnis Seungri mengaku memang ada pekerja seks yang dipanggil untuk melayani investor dari Jepang. (Foto: instagram.com/seungriseyo)

Liputan6.com, Seoul - Kasus dugaan prostitusi yang menjerat Seungri terus berlanjut. Kabar terbaru, polisi telah menjerat 17 wanita sebagai tersangka atas kasus prostitusi ini.

Seungri sendiri telah dicurigai menjadi perantara atas pelayanan prostitusi. Beberapa kasus di antaranya adalah untuk investor asing di Club Arena pada 2015, investor Jepang di pesta Natal pada 2015, dan pada pesta ulang tahun Seungri di Palawan pada 2017.

Dilansir dari Soompi (25/4/2019), seorang pejabat di Badan Kepolisian Metropolitan Seoul mengatakan bahwa sebagian besar wanita yang menjadi tersangka mengakui terlibat dalam kasus prostitusi tersebut.

"Kami menginvestigasi dan menjerat 17 wanita yang diduga terlibat dalam prostitusi. Sebagian besar dari mereka mengakui tuduhan prostitusi," tuturnya.

Untuk Investor Jepang

[Bintang] 12 Tahun Jadi Idol, Ini Beberapa Sikap Arogan Seungri BigBang
Seungri (Foto: instagram.com/seungriseyo)

Dari 17 wanita tersebut, tak semuanya dijerat atas tuduhan sebagai pekerja seks. "Dari 17 wanita yang dijerat, beberapa dikenai dengan tuduhan prostitusi dan beberapa lainnya untuk perantara prostitusi," ujar pejabat kepolisian Seoul.

Para tersangka dituduh terlibat dalam dugaan layanan seksual untuk investor Seungri yang berasal dari Jepang.

Pengakuan Yoo In Suk

[Bintang] Seungri BigBang Akan Membuka Restoran Milmyeon?
Seungri . (Foto: instagram.com/seungriseyo)

Dalam laporan eksklusif dari Chosun.com, diungkap pula pengakuan Yoo In Suk–mantan CEO Yuri Holdings dan mitra bisnis Seungri.

Yoo In Suk mengaku kepada polisi bahwa wanita pekerja seks komersial tersebut dipanggil untuk investor Jepang (pada Desember 2015) dan ada pembayaran atas layanan seksual yang mereka lakukan.

(Alda Monica/mgg)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya