Konser Kolase Indonesia ala Hariyanto Boejl

Hariyanto Boejl menggelar konser pasca Pemilu 2019,

oleh Aditia Saputra diperbarui 27 Apr 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2019, 10:30 WIB
Hariyanto Boejl
Hariyanto Boejl gelar konser kolase Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi senior Hariyanto Boejl menggelar Konser Kolase Indonesia. Konser Kolase Indonesia merupakan upaya dirinya bersama-sama dengan musisi lainnya membangun kembali harmonisasi kehidupan sekaligus menjadi ruang kontemplasi dan introspeksi masyarakat Indonesia yang baru saja menghadapi Pemilu 2019.

"Pesan melalui lirik lagu dan puisi yang diharmonisasikan dengan keindahan musik bakal mudah diingat oleh para penikmatnya," ujar  Hariyanto Boejl di sela-sela konser di Dim Sum Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).

Hariyanto Boejl merupakan musisi yang sebelumnya sukses  meluncurkan album dan konser tunggal yang bertajuk Kontemplasi dengan musisi ternama Indonesia seperti Toto Tewel, Edi Daromi, Yose Kristian dkk. Selain itu akhir 2018 lalu, ia juga sukses menggelar konser Merangkai Negeri di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Sebelumnya, dia juga telah membuat konser tunggal berjudul Nyanyian Jiwa 13 April 2017 lalu.  Selain itu ia juga pernah berkolaborasi dengan musisi legendaris Ian Antono dalam konser Spirits of Legend, serta menjadi penyanyi utama dalam berbagai konser termasuk konser Lombok Palu Donggala Revival, Energy of Music, Soul and Classic Rock Runs Through Vains di Medan, The Power of Heroes, Walk of Fame, dan konser amal Solidaritas untuk Aceh bersama Ahmad Albar, dan masih banyak yang lain.

"Konser Kolase Indonesia sejatinya merupakan upaya membangun kembali harmonisasi kehidupan sekaligus menjadi ruang kontemplasi dan introspeksi kita sebagai penghuni negeri ini," ujar Hariyanto Boejl.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Karier Musik

Hariyanto Boejl
Konser Hariyanto Boejl di Amigos, Kemang

Hariyanto mulai menekuni dunia musik sejak akhir 2016 lalu. Atas ajakan penyanyi soul Maxi Bahajjaj, ia menjadi salah satu penyanyi dalam konser Walk of Fame, 6 Desember 2016 di Kemang. Lalu, bersama Ahmad Albar tampil dalam konser amal untuk korban gempa Pidie Jaya, Aceh, di Kemang, 22 Desember 2016. Sejak itu, ia kerap ikut ambil bagian dalam beberapa konser musik di Jakarta. Puncaknya, Boejl (panggilan akrabnya) menggelar konser tunggal yang bertajuk Nyanyian Jiwa di Jakarta, Kamis , 27 April 2017.

Pada 27 Juli 2018 lalu Boejl meluncurkan album perdana sekaligus menggelar konser tunggal yang bertitel Kontemplasi bersama Toto Tewel, Edi Daromi, Yose Kristian dan musisi kenamaan lainnya di Jakarta. Ia juga menggelar konser bertema Merangkai Negeri di TMII, Jakarta, Desember 2018. Selain itu, Boejl juga tampil dalam perhelatan musik internasional BNI Java Jazz Festival di Jakarta, Sabtu, 2 Maret 2019 lalu.

 


Pewarta Foto

Hariyanto Boejl
Hariyanto Boejl gelar konser kolase Indonesia

Sehari-hari Boejl menjalani profesi sebagai jurnalis foto. Ia memulai karier sebagai pewarta foto Jawa Pos pada 1993. Setelah itu ia bekerja di berbagai media, termasuk menjadi editor foto di Tempo News Room. Kini Boejl menjadi Kepala Divisi Artistik dan Foto di Media Indonesia.

Boejl juga aktif memberikan workshop fotografi jurnalistik, menjadi kurator buku-buku fotografi jurnalistik, penulis buku-buku fotografi dan menjadi juri berbagai lomba foto berskala nasional maupun internasional sejak 2005 hingga saat ini. 

Sementara itu, VP Corporate Communication BNI Selly Adriatika mengatakan Hariyanto Boejl adalah seorang pewarta foto yang memiliki talenta sebagai seniman dan musisi.

"Suara emas Hariyanto Boejl telah mewarnai blantika musik nasional. Konsep Konser Kolase Indonesia benar-benar menyejukkan kondisi politik Indonesia," jelas Selly.

Sangat bisa dipahami jika musik bagi kebanyakan orang adalah sebagai penghibur hati, memberikan rasa senang. Intinya bahwa musik sudah menjadi bahasa sehari-hari manusia.Musik, kata Selly, sebagai seni mampu mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diekspresikan dengan kata-kata, ataupun oleh jenis seni lainnya.

"Musik lebih mampu dan lebih ekspresif dalam mengungkapkan perasaan daripada bahasa lisan dan tulisan. Sebab bentuk-bentuk perasaan manusia jauh lebih dekat atau sesuai dengan bentuk-bentuk musikal," kata Selly.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya