Ibunda Anisa Bahar Divonis Tak Bisa Sembuh

Anisa Bahar menyayangkan vonis yang diberikan dokter.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 14 Mei 2019, 10:40 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2019, 10:40 WIB
[Bintang] Anisa Bahar
Puncak dari kemarahan pemilik goyang patah-patah itu juga sampai pada rencana untuk mengeluarkan Juwita dari daftar Kartu Keluarga. Selain itu, Anisa juga akan menyetop materi yang diberikan pada Juwita. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Ramadan tahun ini, Anisa Bahar tengah dilanda kesedihan. Ibunda tercintanya divonis tidak bisa sembuh oleh dokter yang menanganinya.  

Seperti diketahui, ibunda Anisa Bahar tengah berjuang melawan sakit stroke semenjak satu setengah tahun lalu. 

Kenyataan tersebut jelas membuat Anisa Bahar terguncang. Malahan, pihak dokter menyatakan bahwa harapan hidup ibunda Anisa Bahar hanya tinggal beberapa bulan. 

"Iya soalnya kan dokter udah lepas tangan, jadi Mama dibawa ke rumah sekarang, aku kan emang lagi sensi banget kan kalo ngomongin masalah nyokap. Shock banget sih,” kata Anisa Bahar di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menyanyangkan

[Bintang] Anisa Bahar
“Sudah dilarang, kan dia merasa sok kuasa merasa 'gue bisa hidup tanpa lo' ya udah buktiin aja bisa hidup tanpa orangtua,” kata Anissa Bahar. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Anisa Bahar menyayangkan keputusan dokter yang memberikan vonis sedemikian sehingga membuatnya terpuruk.  

"Dokter udah angkat tangan, nggak mau cek lagi. Kan stress aku diomongin gitu kan. Biar gimana juga orangtua. Harusnya juga menurut aku dokter jangan ngomong gitu lah,” lanjutnya. 

 


Semangat

[Bintang] Anisa Bahar
Anisa Bahar (Nurwahyunan/bintang.com)

Anisa Bahar mengimbau kepada para dokter untuk bisa menjaga perasaan anggota keluarga yang lain agar tetap semangat.  

"Nggak usah matahin semangat kita anak-anaknya gitu kalau ini udah nggak mungkin sembuh. Kemungkinan hidup tinggal beberapa bulan lagi, kan kitanya gimana sih sebagai anak. Aku sih berharap dokter-dokter di Indonesia jangan ngomong gitu lah," ungkapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya