Serius Tekuni Bisnis Kedai Kopi, Ini Target Deva Mahenra 

Deva Mahenra mengakui persaingan bisnis kedai kopi makin sengit.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2019, 10:30 WIB
Deva Mahenra
Deva Mahenra mengakui persaingan bisnis kedai kopi makin sengit.(Dok.Instagram/@foresthreecoffee/https://www.instagram.com/p/Bn-gmbRgJS_/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta Deva Mahenra menambah panjang daftar seleb yang berbisnis kedai kopi. Deva Mahenra mendirikan kedai kopi ForestThree di sejumlah kawasan di Jakarta dan Bogor.

Mendapat sambutan hangat, Deva Mahenra bersama rekan bisnisnya memasang sejumlah target dan strategi tahun ini. Kepada Showbiz Liputan6.com, Deva Mahenra menyebut ForestThree telah membuka 14 cabang dan sedang membangun 10 cabang baru. 

 

“Harapannya sampai akhir tahun nanti saya bisa mendirikan 50 sampai 60 cabang di seluruh Indonesia. Saya ingin kedai kopi ini ada di setiap provinsi,” terang Deva Mahenra yang ditemui di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Bagi Deva Mahenra, bisnis kedai kopi adalah passion-nya selain berakting. Kedai kopi ini dijadikan investasi di hari tua. Kelak, saat produktivitasnya menurun, uang lah yang menghampiri Deva Mahenra. Bukan Deva yang mencari-cari uang.

Menghidupi Diri

[Bintang] Deva Mahenra
Deva Mahenra (Nurwahyunan/bintang.com)

Deva Mahenra lantas mengibaratkan pekerjaan aktor seperti wartawan atau dokter, yang tak menerima bayaran bila tak merawat pasien atau menulis. 

"Aktor pun sama, kalau enggak syuting enggak akan dapat honor. Jadi saya perlu punya usaha yang bisa menghidupi saya hingga hari tua nanti,” tutur bintang film Belok Kanan Barcelona dan Sabtu Bersama Bapak.

 

Persaingan Kian Sengit

[Bintang] Deva Mahenra
Deva Mahenra (Nurwahyunan/bintang.com)

Ia mengakui, persaingan bisnis kedai kopi makin sengit. Apalagi, sejumlah artis juga membuka kedai kopi. Nino Fernandez misalnya, sukses dengan kedai kopi Di Bawah Tangga. Rio Dewanto dan Chicco Jerikho membesarkan Filosofi Kopi. Meski demikian, Deva Mahenra tak khawatir.

“Kalau bisnis kopi tidak sedang digandrungi, upaya kami berpromosi bisa 100 atau 200 persen. Dengan meledaknya bisnis kopi, upaya promosi kami tidak seberat dan se-meletihkan itu. Karena kesadaran masyarakat tentang kopi sudah terbentuk. Banyak kedai kopi dengan merek beragam,” imbuhnya.

 

(Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya