Rasakan Beratnya Syuting Ghost Writer, Ernest Prakasa Enggan Bikin Film Horor

Ernest Prakasa juga menceritakan rencananya tahun depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2019, 19:00 WIB
[Fimela] Ernest Prakasa
Ernest Prakasa juga menceritakan rencananya tahun depan. (Daniel Kampua/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta Ernest Prakasa terlibat dua proyek besar tahun ini, yakni Ghost Writer dan ImperfectGhost Writer merupakan film komedi horor yang dirilis pada minggu Lebaran, 4 Juni 2019. Sementara Imperfect yang diangkat dari buku laris karya sang istri, Meira Anastasia, tayang di bioskop akhir tahun ini.

Dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan belum lama ini, Ernest Prakasa membocorkan target yang ingin dicapai tahun depan. 

“Bikin film horor tidak ada dalam rencana saya beberapa tahun ke depan. Saya pribadi ingin bikin komedi aksi pada 2021. Ini semacam hal baru yang saya coba,” tutur Ernest Prakasa.

Ernest Prakasa belum tertarik syuting film horor setelah merasakan beratnya syuting Ghost Writer. “Syuting dimulai dari habis makan siang ke pagi keesokan harinya. Biasanya syuting dari pagi sampai malam. Jam kerja yang terbalik ini sudah berat bagi saya. Secara fisik menguras stamina,” tutur Ernest Prakasa.

Belum lagi special effect dan practical effect yang harus dipikirkan usai syuting. Beban makin berat setelah Ghost Writer dijadwalkan tayang pada minggu Lebaran, bersaing dengan empat film Indonesia lainnya.

 

 

Rencana Tahun Depan

[Bintang] Ernest Prakasa
Ernest Prakasa(Adrian Putra/bintang.com)

Kata Ernest Prakasa, film-film Indonesia yang tayang 4 Juni nanti memiliki nilai produksi tinggi dan dipromosikan secara gencar. Ini, menurut Ernest Prakasa, bikin persaingan makin kusut. Disinggung soal kemungkinan merilis film Lebaran tahun depan, ayah dua anak ini menggeleng.

 “Tahun 2017, saya mengerjakan The Underdogs dan Susah Sinyal. Tahun lalu membereskan Cek Toko Sebelah The Series serta Milly & Mamet.Tahun ini semester pertama mengerjakan Ghost Writer lalu Imperfect. Tahun depan mau rehat setengah tahun, kalau bisa semester pertama jangan ada proyek besar,” kata Ernest Prakasa.

Ia menambahkan, “Awalnya mau rehat setahun di 2020. Setelah dipikir-pikir rasanya kelamaan dan mati gaya. Semester pertama tahun depan mau menulis buku saja.”

(Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya