Liputan6.com, Jakarta - Sejak video pamit dan kembali, Ria Ricis tak henti-hentinya dihujat warganet. Meski begitu, ia tak menunjukkan kegalauannya pada publik.
Namun, melalui kanal YouTube yang bertajuk "Draw My Life Ria Ricis" Ria Ricis menceritakan kegelisahannya, Selasa (13/8/2019). Mulai ditinggal beberapa pekerjanya dalam tim Ricis hingga di-bully banyak orang.
Advertisement
Baca Juga
"Setelah dua hari pamit, aku berpikir untuk mengunggah video "Saya Kembali". Dan saat itu juga satu Indonesia menghujatku. Segala sumpah serapah terjun bebas di Instagram dan YouTube ku," ungkap Ria Ricis.
Rupanya, tak sampai di situ saja masalah yang dihadapi adik Oki Setiana Dewi ini. Mulai dari keluarga, keuangan, lingkungan, YouTube, Tim Ricis, dan lainnya.Â
Capek
Capek yang dirasakan Ria Ricis, membuatnya memutuskan untuk pamit dari YouTube untuk sementara waktu. Ia memilih fokus dengan syuting film layar lebar.
"Malam itu aku bilang ke tim Ricis kalau mereka boleh libur sementara karena aku juga libur YouTube nya," sambung Ria Ricis.
Namun, tak sedikit penggemarnya merasa kehilangan wanita berhijab ini saat mengungkapkan pengunduran dirinya tersebut. Mereka meminta Ria Ricis untuk kembali mengisi konten di YouTube.
Â
Advertisement
Ingin Bunuh Diri
Permasalahan lain muncul, tim Ricis mengundurkan diri secara tiba-tiba padahal akan ada acara besar. Kesehatan pun menurun. Beginilah curhat Ricis yang direkam dan diunggah via YouTube. Simak kalimatnya:Â
"Maaf, hal bodoh terjadi malam itu. Bersamaan dengan masalah yang aku pendam, aku menangis sampai tersungkur di kamar seorang diri. Dan terus bertanya, "Kalau Tuhan sayang kenapa Dia tidak ambil nyawaku sekalian?" Kenapa harus lewat masalah yang bertubi-tubi, kenapa lewat tiga orang yang aku sayang yang sudah aku anggap keluarga dan mereka pergi tiba-tiba. Dan kenapa hujatan satu Indonesia, negaraku sendiri. Lalu untuk apa aku hidup? Di saat aku lemah, aku gagal, dan tak satu orang pun percaya sama aku. Maaf aku bodoh. Sambil menangis aku berdiri ke arah meja rias dan mengambil benda tajam. Apalagi tujuannya kalau enggak untuk mengakhiri hidupku. Dengan tangan gemetar, dan mata makin bengkak aku arahkan benda tajam tersebut ke tubuhku. Sakit, sampai akhirnya aku sadar dan aku lempar sekencang-kencangnya benda itu dan aku beristigfar sebanyak-banyaknya dan mohon ampun," paparnya.