Liputan6.com, Jakarta Aktor Totos Rasiti dikenal karena sering muncul di layar kaca dengan memerankan tokoh jin mengenakan pakaian daerah. Sejak kemunculan perdana pada tahun 2009, sosok Om jin di sebuah iklan rokok ini selalu tampil dalam berbagai versi cerita yang lucu dan konyol. Benang merahnya adalah ia selalu punya solusi nyeleneh dalam mengabulkan setiap permintaan.
Meski alur ceritanya sama, iklan dirinya selalu muncul dengan ide baru dan segar serta relevan dengan tren yang sedang marak di masyarakat. Seperti baru-baru ini, sosok yang kerap dipanggil om jin ini hadir lagi dalam versi terbaru yang mengangkat tema tentang pahlawan super alias superhero.
Dalam video yang beredar juga ada situs berbagi video YouTube, sosok om jin hendak mengabulkan permintaan dari seorang pria bersama pasangannya yang baru selesai nonton film di bioskop. Terinsipirasi sosok superhero di film, tanpa pikir panjang, si pria langsung minta agar dirinya dijadikan seperti superhero yang punya kekuatan super.
Advertisement
Seperti biasa, Om jin punya interpretasi kocak terhadap permintaan bos barunya ini. Alih-alih superhero gagah, ia malah mengubah pria tersebut menjadi sosok yang menggelikan. Rupanya jin mengubah pria itu menjadi mahluk berfisik seperti seekor kera namun mengenakan body armour layaknya superhero ala film Hollywood. Superhero ini malah lebih mirip sosok fiktif kera sakti nakal dalam legenda Tiongkok, hanya saja dengan tampilan yang modern.
Alhasil, “buah karya” jin kali ini membuat banyak orang terpingkal-pingkal. Iklan yang diunggah di Youtube oleh akun Glow Films Jakarta selaku production house, kolom komentarnya dipenuhi reaksi netizen yang merasa geli dan tertawa dengan ulah jin kali ini. Salah satu komentar datang dari netizen bernama Limpo Siregar yang tak berhenti tertawa usai melihat iklan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Ini iklan bikin gue sama penonton-penonton di bioskop ketawa terbahak-bahak gara-gara dia pengin jadi superhero tapi enggak kesampaian. Apalagi pas muncul iklan ini di televisi, geli banget ngeliatnya,” tulisnya.
Viralnya iklan jin ini ditanggapi Totos Rastiti, sang pemeran sosok Om jin, yang merasa terapresiasi dengan komentar positif netizen. Sosok yang menggeluti dunia peran sejak berkuliah di Institut Kesenian Jakarta ini mengatakan sesungguhnya ada pesan dan makna tersirat dalam setiap cerita yang diangkat dalam iklan tersebut.
Kritik Sosial
Terlepas dari aksi jin yang kocak, menurut Totos, ada kritik sosial yang dapat dimaknai secara positif oleh masyarakat. Demikian halnya dengan interpretasi superhero yang diangkat dalam versi kali ini, punya kaitan dengan isu sosial yang berkembang di masyarakat.
"Sekarang ini banyak orang pengin jadi pahlawan, padahal realitasnya sebenarnya tidak mendukung hal itu. Misalnya di tengah ramainya isu politik belakangan ini, banyak banget orang yang tiba-tiba pengin ngurusin negara, tiba-tiba pengin jadi superhero. Tapi kenyataannya berbeda. Akhirnya cuma jadi bahan lelucon aja. Tindakan orang yang pengin jadi superhero ini malah jadi bahan ketawaan orang," ungkap Totos Rasiti.
Advertisement
Slogan
Selain itu, pada bagian penutup iklan, selalu ada slogan “Yang Penting... Heppiii” yang dilontarkan oleh jin. Menurut Totos, ada semangat positif yang ingin disampaikan kepada masyarakat di balik slogan tersebut. Ia mengatakan iklan Djarum 76 sesungguhnya mengajak masyarakat untuk selalu bergembira dalam melihat dan memaknai kondisi yang kadangkala tidak sesuai dengan harapan.
“Ya apapun dimaknai happy. Jangan dibikin susah, jangan bikin sedih. Semuanya ya, yang penting hasilnya membuat orang happy, membuat orang ketawa. Karena dengan tertawa kita menjadi bahagia,” imbuhnya.
Pria yang juga berprofesi sebagai acting coach ini mengatakan dalam perannya selama 10 tahun lebih sebagai sosok jin, membuat dirinya semakin lepas dalam mengeksplorasi karakter jin yang lucu dan punya kultur guyonan khas Nusantara. Tak heran banyak kelucuan dalam iklan yang sebetulnya adalah aksi spontan Totos saat syuting.
“Setelah kesempatan improvisasi, ada satu lagi yang penting, istilahnya versi ‘suka-suka lu, Tos’. Kadang-kadang ditantang dan tuntutan kreatif paling tingginya di situ. Karena, justru di bagian itu yang banyak dipakai. Ya jadi terserah aku, imajinasi aku. Suka-suka apa yang keluar dipikiran aku, ya itu yang aku lakuin. Dan seringkali bagian ini yang justru menjadi ciri khas dan ditunggu banyak orang,” ungkapnya.