4 Fakta Kanker Kelenjar Getah Bening Yang Diderita Ria Irawan

Ria Irawan sempat divonis terbebas dari kanker kelenjar getah bening.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2019, 17:00 WIB
Ria Irawan dinyatakan terkena kanker getah bening di tahun 2009
(Sumber: Instagram/@riairawan)

Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 2014, Ria Irawan divonis menderita kanker kelenjar getah bening. Ria Irawan sempat dinyatakan bebas dari kanker kelenjar getah bening stadium 4 setelah menjalani pengobatan.  Namun, baru-baru ini Ria Irawan kembali dirawat karena sel kanker tersebut mulai aktif di tubuhnya. 

Sejak awal bulan Agustus 2019, Ria Irawan kembali menjalani rangkaian pengobatan untuk kanker kelenjar getah beningnya. Ria Irawan dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Menurut keterangan dari kakak Ira Irawan, kesehatannya sempat melemah.

Sel kanker Ira Irawan telah menyebar ke organ tubuh lainnya, yaitu otak dan paru-paru. Pihak keluarga setia mendampingi Ira Irawan selama proses pengobatan berlangsung. Rencananya, ada sejumlah tindakan medis yang dilakukan untuk melemahkan sel kankernya.

Berikut adalah fakta kanker kelenjar getah bening yang terdapat dalam tubuh Ria Irawan.

 

Jenis Kanker

Ria Irawan (Foto: Instagram/@mayk_wongkar)
Ria Irawan (Foto: Instagram/@mayk_wongkar)

1. Dua Jenis

Berdasarkan American Cancer Society, kanker kelenjar getah bening dapat muncul dengan dua cara, yaitu bisa berada langsung di kelenjar getah bening atau menyebar dari organ tubuh lain lalu menyasar ke kelenjar getah bening. 

Kanker kelenjar getah bening mempunyai dua jenis utama, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Kedua jenis kanker ini mempunyai gejala yang serupa. Hal yang membedakan keduanya adalah jenis sel di dalam kelenjar getah bening yang menjadi ganas. Untuk mengetahui jenis mana yang diidap, perlu dilakukan biopsi dan melihat jenis selnya di bawah mikroskop.

2. Munculnya Benjolan

Gejala awal yang bisa dideteksi sendiri oleh penderitanya adalah munculnya benjolan di bawah kulit. Biasanya benjolan tersebut muncul di daerah leher, ketiak, atau pangkal paha.

"Lokasi kelenjar getah bening yang paling sering menjadi lokasi dimulainya kanker adalah kelenjar yang terdapat di leher. Gejalanya berupa timbulnya benjolan di leher yang makin lama makin besar," tulis dr. Resthie Rachmanta Putri dikutip dari KlikDokter, Sabtu (7/9/2019).

Gejala umum lain yang bisa timbul selain pembengkakan adalah demam yang tidak terlalu tinggi dan berkepanjangan. Selain itu mudah lelah, banyak berkeringat khususnya pada malam hari, kehilangan nafsu makan, dan menurunan berat badan secara drastis juga bisa menjadi gejala awal.

3. Lokasi

Leher menjadi lokasi dimulainya kanker kelenjar getah bening yang paling sering terjadi. Selain di leher, kelenjar getah bening di paru-paru juga sering dipilih sel kanker untuk tempat berkembang biak. Umumnya penderita akan merasakan sesak napas yang semakin lama semakin progresif.

Kanker kelenjar getah bening juga dapat menyebar ke rongga perut, yaitu ke organ hati atau limpa. Gejala yang ditimbulkan adalah perut yang makin membesar karena terisi cairan, terasa begah, diare, dan lemas.

4. Pengobatan

Pengobatan kanker kelenjar getah bening tergantung pada jenis kanker yang dialami. Tapi umumnya, pengobatan kanker melibatkan tindakan kemoterapi dan radiasi.

Kemoterapi biasanya dilakukan sebanyak 6-8 siklus. Sedangkan radiasi dilakukan pada lokasi kelenjar getah bening yang berubah menjadi ganas. Jika pengobatan dilakukan pada stadium 1 dan 2, angka kesembuhan masih sangat besar.

(Maria Advensiani/mgg)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya