20 Tahun Jadi Diva, Krisdayanti Tetap Gemar Barang Diskon

Khusus untuk furnitur, diam-diam Krisdayanti kerap menanti musim diskon.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2019, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2019, 08:30 WIB
[Bintang] Krisdayanti
Hut TVRI (Daniel Kampua/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dua dekade menjadi diva, Krisdayanti identik dengan gaya hidup mewah. Konon, untuk merawat kuku saja, Krisdayanti merogoh kocek minimal Rp 5 juta. Itu belum termasuk perawatan kecantikan, koleksi wig, sepatu, tas, dan furnitur.

Meski demikian tak semua koleksinya masuk kategori mahal. Khusus untuk furnitur, diam-diam Krisdayanti kerap menanti musim diskon. Itu diakui Krisdayanti sebelum manggung di peluncuran MAJS Living di Malinda Furniture Gallery Kemang Jakarta Selatan, baru-baru ini.

“Saya hunting di galeri untuk mencari harga spesial. Karena saya relasi, selalu diberi diskon hingga 60 persen, itu pun harganya masih lumayan. Jadi bisa dibayangkan berapa harga aslinya. Saya punya dua item di rumah, total harganya di atas Rp 150 juta. Itu sudah didiskon 60 persen,” ungkap Krisdayanti.

Uang Rp 150 juta itu dialokasikan Krisdayanti untuk membeli meja makan dan sofa. Untuk furnitur, ia tak punya bujet khusus. Namun pelantun “Mencintaimu” dan “Menghitung Hari” ini tak mengharamkan barang diskon masuk ke rumah atau kantornya.

Memilih untuk Menunggu

Krisdayanti
Krisdayanti bertemu Jane Seymour di peresmian furniture, di Jakarta, Sabtu (21/9/2019) (Bambang E Ros/Fimela)

Beberapa kali, Nyonya Raul Lemos dihubungi pihak galeri terkait info diskon. “Tapi saya memilih menunggu. Misalnya dua bulan lalu diskon 45 persen. Saya biasanya menunggu sampai diskon 60 persen dulu baru beli,” ujar pemilik album Cahaya itu yang disusul dengan tawa khasnya.

Beruntung, suami Krisdayanti tidak marah soal kegemarannya membeli funitur. “(Untuk urusan furnitur) selera saya dan suami disamakan oleh bujet,” selorohnya seraya menambahkan, sebelum belanja Krisdayanti konsultasi dengan spesialis desain interior.

Tujuannya agar furnitur yang dibeli sesuai dengan konsep maupun warna ruang di kediamannya. Dengan begitu, uang yang dikeluarkan tak sia-sia. Meski demikian, ada kalanya Krisdayanti mengalami “lapar mata.”

“Maunya membeli bunga artificial dan vas untuk diletakkan di meja, ternyata pas di toko, melihat karpet pengin juga. Karena di setiap barang ada price tag-nya, saya bisa memperkirakan apakah saldo rekening masih koma atau sudah titik,” Krisdayanti mengakhiri perbincangan diselingi tawanya. (Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya