Liputan6.com, Banten - Sam Bimbo hadir dalam konser bertajuk Mahabbah Alam di Pesantren La Tansa, Lebakgedong, Lebak, Banten, baru-baru ini.
Bersama 300 santri dan para guru, Sam Bimbo menjadi bagian dalam acara yang dikhususkan untuk mempersembahkan doa bersama, renungan, nyanyian dan puisi tentang alam untuk Tuhan agar Indonesia dijauhkan dari segala macam bencana alam.
Advertisement
Baca Juga
Dalam acara tersebut, Sam Bimbo mengingatkan agar Indonesia kembali mensyukuri kekayaan alam yang berlimpah ruah.
"Indonesia merupakan negeri yang apa saja ada. Gemah ripah loh jinawi. Harusnya kondisi ini bisa membuat Indonesia sebagai pemimpin dunia dalam segala hal. Namun karena penghormatan terhadap alam selalu dinodai dengan kebijakan-kebijakan yang merusak alam maka generasi bangsa pun ikut dirusak dan dimiskinkan," kata Sam Bimbo.
Mulai dari Diri Sendiri
"Kita harus bangkit dengan mulai dari diri sendiri. Mulai dari hal sederhana yaitu dengan menjaga kebersihan di lingkungan terkecil masing-masing. Indonesia pasti akan bangkit, percaya sama saya," Sam Bimbo menambahkan.
Dalam acara yang digagas Masyarakat Gemah Ripah Bersatu (MAGRIB) dan Rifa'i Center (RICE) juga dihadiri para aktivis seperti Raja Asdi, Remy Sylado, Ully Harry Rusady, Jodhi Yudono dan Ustad Dono.
Pimpinan Pesantren La Tansa KH Adrian Mafatihullah Kariem dalam sesi renungan Mahabbah Alam menguraikan bahwa sesungguhnya Tuhan telah menciptakan alam semesta dengan tatanan keseimbangan yang sempurna, namun sayang manusia terus saja merusaknya. Sehingga bencana demi bencana datang silih berganti.
"Padahal Allah sudah menegaskan dengan jelas dalam Alquran, Wa laa tufsiduu fil ardhi ba'da islahiha (dan janganlah kalian melakukan pengrusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya)," tegas KH Adrian.
Advertisement
Merawat Bumi Pertiwi
Direktur Eksekutif RICE Chavchay Syaifullah menjelaskan bahwa Mahabbah Alam merupakan rangkaian acara yang dilakukan berbagai elemen masyarakat dalam gerakan lintas budaya yang bertema besar energi optimis bersama merawat bumi pertiwi.
Ketua Umum Magrib Raja Asdi menambahkan bahwa selain ada kegiatan Mahabbah Alam sebagai doa dan media introspeksi diri pada alam, ada juga kegiatan Studium Generale bertema Green Constitution: Masa Depan Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Profesor Jimly Asshiddiqie, ada juga Deklarasi Nasional Penyelamatan Lingkungan Hidup oleh para tokoh nasional lintas budaya, juga ada multievent seni budaya bertema lingkungan hidup yang akan digelar di berbagai daerah hingga Desember 2019.
"Kita harus kawal isu lingkungan hidup yang sedang mengalami banyak persoalan, jangan sampai tenggelam dengan isu-isu politik kepentingan jangka pendek," tukas Raja.