Liputan6.com, Seoul - Belum kering air mata yang tumpah karena kepergian Sulli, kini publik kembali berdukacita atas meninggalnya Goo Hara.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Goo Hara ditemukan meninggal dunia pada hari ini, Minggu (24/11/2019), di rumahnya yang terletak di Cheongdam, Seoul.
Goo Hara ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul enam sore waktu setempat.
Advertisement
Baca Juga
Goo Hara menjalani kehidupan yang penuh dengan lika-liku. Ia pernah berada di puncak kesuksesan bersama KARA, tapi juga kerap dihampiri masalah, terutama sejak akhir 2018. Meski begitu, ia terus mencoba bangkit.
Simak perjuangan hidup Goo Hara dalam setahun terakhir hidupnya:
1. Kasus Kekerasan
Pada September tahun lalu, Goo Hara dilaporkan oleh sang mantan kekasih, Choi Jong Bun, ke polisi. Ia dituduh telah melakukan kekerasan.
Choi Jong Bum saat itu mengaku Goo Hara menyerangnya karena tak terima keputusan dirinya yang ingin mengakhiri hubungan mereka.
Goo Hara tak tinggal diam. Pihaknya menyebut kekerasan dilakukan oleh kedua belah pihak, dibuktikan dengan sejumlah foto yang menunjukkan tubuhnya yang penuh lebam.
Advertisement
2. Ancaman dengan Video Pribadi
Awalnya, publik sempat menaruh simpati kepada mantan kekasih Goo Hara. Namun hal ini berbalik 180 derajat saat media Korea Dispatch mengungkap bahwa Choi Jong Bum sempat menghubungi pihak mereka untuk membocorkan suatu hal.
Dispatch justru malah membocorkan rencana Choi Jong Bum. Pria ini sempat mengancam akan menyebarkan rekaman video saat Goo Hara berhubungan badan dengan dirinya.
Kasus Goo Hara vs Choi Jong Bum dibawa ke jalur hukum dan terus berlarut-larut tahun ini. Diwartakan Soompi, pada Agustus 2019, Choi Jong Bum dijatuhi vonis 1,5 tahun penjara dengan masa percobaan tiga tahun karena dinilai bersalah atas empat dari lima dakwaan.
Artinya, bila ia melakukan tindak kriminal dalam masa tiga tahun, barulah ia dijebloskan dalam penjara selama 1,5 tahun. Namun ia tetap mengajukan banding pada September 2019.
Meski kala itu tengah dirundung kasus dan masalah pelik, Goo Hara tak ingin hanya berdiam diri. Ia memutuskan untuk bangkit, dengan menggelar jumpa penggemar pada Desember 2018.
3. Dirundung
Goo Hara termasuk salah satu artis Korea Selatan yang kerap menjadi sasaran komentar jahat. Salah satunya terjadi pada April tahun ini.
Warganet banyak yang menyerang Goo Hara karena dianggap melakukan operasi plastik di bagian matanya. Goo Hara menyebutkan bahwa ia memang harus menjalani operasi karena alasan medis.
"Apakah dosa melakukan operasi membenarkan kelopak mata? Aku melakukannya karena ada diagnosis," tutur Goo Hara.
Advertisement
4. Percobaan Bunuh Diri
Mei 2019, Goo Hara melakukan sebuah percobaan bunuh diri. Saat itu, nyawanya berhasil diselamatkan. Beberapa hari kemudian, Goo Hara mengeluarkan permintaan maaf atas upaya bunuh dirinya ini. Ia juga mengungkap alasan mengapa melakukannya.
"Saya merasa sangat tertekan karena beberapa kejadian yang kian menumpuk," kata mantan anggota KARA ini. Saat itu, ia juga berjanji akan memperkuat mentalnya.
Sayang, kala itu masih ada warganet yang menggunakan peristiwa ini sebagai alasan untuk mem-bully Goo Hara. Ia tak tinggal diam dan berupaya melawan.
"Aku akan mengambil langkah hukum melawan ujaran kebencian. Aku tidak akan memberikan toleransi atas ujaran kebencian," tutur Goo Hara.
5. Kematian Sulli
Salah satu pukulan terberat yang dihadapi Goo Hara, adalah peristiwa yang terjadi pada 14 Oktober 2019. Yakni kematian Sulli.
Pasalnya, keduanya memang dikenal sebagai sahabat yang sangat dekat. Sehari setelah Sulli meninggal dunia, Goo Hara membuat sebuah siaran live di Instagram. Ia yang kala itu berada di Jepang, meminta maaf pada Sulli.
Goo Hara juga berjanji akan melanjutkan hidup sebaik mungkin. "Aku akan melakukan yang terbaik dan akan bekerja keras untukmu," kata Goo Hara.
"Semuanya, kumohon jangan khawatir. Sulli, selamat tinggal," kata Goo Hara di pengujung video tersebut.
Simak juga informasi berikut ini:
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
Advertisement