Liputan6.com, Jakarta Nama mantan vokalis The Fly, Muhammad Hamzah atau Bjah begitu dikenal di era tahun 2000-an. Apalagi, bersama bandnya, Bjah sempat membuay hits dengan lagu-lagunya, salah satunya adalah ‘Terbang’.
Lama tak terdengar kabarnya, Bjah memang telah meninggalkan dunia hiburan dan memilih tampil religius. Saat ditemui, Bjah juga sempat menceritakan perjalanan hijrahnya.
Seperti apa cerita hijrah Bjah? Berikut informasi selengkapnya.
Advertisement
Baca Juga
Keluar dari the Fly
Setelah beberapa tahun berkarier dan mencapai puncak kesuksesan bersama The Fly, Bjah memutuskan untuk hengkang dari band yang membesarkan namanya pada tahun 2005. Dia beralasan ingin menyelesaikan kuliah S1 jurusan hukumnya.
“Kan dulu saya baru sadar ketika hidup saya hancur setelah saya keluar dari The Fly tahun 2005. Apa yang saya bikin hancur berantakan,” kata Bjah.
Advertisement
Banyak Masalah
Setelah keluar dari The Fly, Bjah mulai tersangkut beberapa masalah yang menimpanya. Mulai dari masalah percintaan hingga pekerjaan. Pada tanggal 19 Juni 2013, Bjah juga sempat ditangkap pihak kepolisian karena kedapatan melakukan pesta narkoba di sebuah tempat karaoke di bilangan Jakarta.
Bjah juga sempat dua kali mengalami perceraian dalam rumah tangganya. Tak hanya itu, selepas keluar dari The Fly Production House yang didirikan olehnya juga tiba-tiba bermasalah. Sempat mencoba untuk bersolo karier, Bjah mengaku bahwa ia sempat kesulitan mendapatkan label.
"Terus beberapa kali saya selalu gagal. Kegagalan itu nggak masuk diakal. Seorang Bjah bisa tidak mendapatkan label, itu kan gila. Saya nggak habis pikir, semua orang bingung," kata Bjah.
Nyaris Gila
Tak sampai disitu, Bjah mengungkapkan jika dirinya pernah nyaris gila lantaran dituduh menghilangkan uang perusahaan tempatnya bekerja sebanyak Rp2 Miliar.
Advertisement
Dicaci Maki
Karena hal tersebut, ia sempat mendapat cacian setiap hari. Padahal, kehilangan uang sebanyak itu bukanlah karena ulahnya.
“Saya enggak ngambil. Dan saya buktiin. Saya dimaki-maki tiap hari. Jadi disaat saya nyaris gila," ungkap Bjah.
Berhenti Total
Sekitar tahun 2016 lalu, Bjah akhirnya memutuskan untuk memperbaiki hidupnya dan mantap berhijrah. Ia bahkan mengatakan sudah total berhenti dari dunia hiburan yang membesarkan namanya.
Pria asli Minangkabau ini mengatakan jika sejak memutuskan berhijrah tawaran untuk kembali ke dunia hiburan justru sering menghampirinya.
"Waduh. Justru hijrah itu cobaan. Tawaran tour, film, masya Allah. Banyak. Tapi enggak mau. Apapun. enggak bisa. enggak mau," tutur Bjah.
Advertisement
Pengangguran
Kehidupan ekonomi Bjah juga sempat terpuruk. Ia sempat menjadi pengangguran bahkan hingga kesulitan untuk sekadar makan.
“Awal-awal saya hijrah, waktu itu saya belum dapat kerja. Saya belum makan dari kemaren. Terakhir makan sore. Besoknya hari Minggu, sampai masuk Ashar saya udah gemeteran (karena laper), anak sama istri saya lagi enggak di rumah, di luar kota. Abis solat saya lipat sajadah, saya mau nangis, 'Ya Allah hambamu kelaperan'. Terus, rumah gua ada yang ketok, ada yang kasih nasi besek. Nangis gua. Masya Allah langsung dijabbah," kata Bjah.
Awal Berhijrah
Bjah menceritakan awal mula dirinya mantap untuk berhijrah saat dia merenung atas semua kegagalan yang ia alami selama ini. Suatu saat ia mengatakan jika dirinya menumpangi sebuah taxi online yang tak sengaja sang driver sedang mendengarkan sebuah kajian dari ustadz Hasan Basri. Dari situlah Bjah ikut mendengarkan kajian yang sedang didengarkan driver taksi online tersebut.
"Jadi ceritanya gini, Hasan Basri saat itu kedatangan banyak tamu. Yang saat itu diminta pendapat atau solusi masalah. 'Ya Imam, tolonglah aku ya imam. Aku sudah tua, aku belum punya istri, aku ingin menikah'. Imam bilang, 'Pulang lah kau, solat dua rakaat dan minta ampunan kepadanya'. Datang lagi orang, 'Ya Imam, saya udah menikah 20 tahun tidak dikarunia seorang anak', imam itu bilang, 'Pulanglah kalian, bertobatlah kepada Allah, salat dua rakaat'. Para sahabat bilang, 'Kenapa jawabanmu pulang dan bertobat, tobat dan tobat?'. Syeh bilang, 'Karena Rasullulah bersabda, 'Dosamu jadi penghalang doamu'." kata Bjah
Dari kata-kata itulah Bjah tersadar akan semua yang dilakukannya. Akhirnya perlahan ia mulai menata ulang hidupnya dengan lebih taat kepada Allah.
Advertisement