Liputan6.com, Jakarta Kepergian Ashraf Sinclair pada usia 40 tahun untuk selamanya merupakan mimpi terburuk yang menjadi nyata bagi Bunga Citra Lestari atau BCL.
Pelantun “Aku Tak Mau Sendiri” dan “Saat Kau Pergi” tidak menyangka hidupnya berubah 180 derajat dalam sekejap. Meski hatinya hancur, BCL tetaplah seorang ibu.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
BCL harus tegar demi menguatkan anak semata wayangnya, Noah Aidan Sinclair, yang baru berusia 9 tahun. Noah Aidan Sinclair sendiri sangat terpukul.
Noah Sudah Mengerti
Ada kalanya, sesegera mungkin BCL menyeka air mata di pipi dan mengukir senyum di wajahnya demi Noah. Lewat senyumnya, BCL memberi tahu putranya bahwa semua akan baik-baik saja.
“Dia sudah mengerti banget, kok (kalau ayahnya telah tiada). Itu semua karena Bunga. Dari Bunga-nya nguatin dia banget,” ungkap sepupu Ashraf Sinclair, Ivan Permana, di bilangan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020) kemarin.
Advertisement
Mulai Bisa Sedikit Tertawa
Saat ini, keadaan BCL sudah lebih tabah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Meski tetap saja air matanya masih mengucur deras bila teringat kenangan indah dengan suami tercinta.
“Saya melihat kemarin sudah mulai bisa sedikit tertawa,” demikian Ivan menggambarkan kondisi BCL saat ini.
Masih Menangis, Masih Sedih
“Tapi setelah itu, ya dia masih menangis, masih sedih. Habis pengajian dia masih pecah lagi air matanya,” ungkap Ivan Permana kepada awak media.
Saat ini, keluarga besar masih berkumpul di kediaman BCL. Sebisa mungkin mereka menjadi pelipur lara bagi aktris kelahiran Jakarta, 22 Maret 1983.
Advertisement
Mangkat Jelang Subuh
Seperti diberitakan sebelumnya, Ashraf Sinclair meninggal di Jakarta, pada Selasa (18/2/2020), menjelang subuh karena serangan jantung.
Jenazah bintang sinetron Binar Bening Berlian dan Sekar kemudian dikebumikan di kompleks permakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, pada hari yang sama.