Liputan6.com, Jakarta Melestarikan sebuah karya seni adalah sesuatu yang membanggakan. Hal itulah yang dilakukan oleh bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Dirinya berencana menjadikan Kampoeng Seni di komplek Perum Pondok Mutiara Sidoarjo menjadi Sentra Budaya dan kesenian sekaligus Sentra Market Sidoarjo. Tak hanya itu saja, BHS juga menyiapkan panggung kesenian dan stan market, dan juga Mall Galeri hasil kerajinan para seniman dan budayawan yang ada di Sidoarjo.
BHS juga berencana menempatkan videotron di samping Tol Sidoarjo - Malang. Isinya daftar berbagai hasil kesenian, produk unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta berbagai jadwal pertunjukkan kesenian dan kebudayaan.
“Berbagai upaya ini, akan kami lakukan agar Kampoeng Seni Sidoarjo bisa berkembang pesat dan menjadi lebih baik sekaligus dikenal dalam kancah nasional. Apalagi lokasinya tepat di pinggir Jalan Tol yang dilewati masyarakat dari Indonesia Barat ke Indonesia Timur dan sebaliknya,” ujar Bambang Haryo Soekartono, saat acara Silaturrahmi BHS dengan seniman dan budayawan di Kampoeng Seni, Senin (9/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Prihatin
Lebih jauh, BHS mengaku sangat prihatin dengan kondisi Kampoeng Seni. Apalagi, adanya isu soal rencana Kampoeng Seni bakal dijual. Baginya, jika melihat potensinya maka selayaknya Kampoeng Seni dikembangkan bukan malah dibiarkan tanpa perhatian dan campur tangan pemerintah.
“Kampoeng seni ini potensinya sangat luar biasa. Kami yakin yang menggagasnya juga orang-orang luar biasa. Mari bersama-sama mengembangkan Kampoeng Seni ini menjadi Sentra Budaya Kesenian dan Sentra Market yang dilengkapi mall galeri dan panggung pertunjukkan kesenian. Nanti masyarakat bisa melihat pertunjukan wayang orang, campursari dan sebagainya di sentra budaya tersebut," imbuhnya.
Advertisement
Kompetitif
Selama ini, lanjut mantan anggota DPR RI periode 2014 - 2019 ini, produk-produk UMKM maupun hasil kesenian Sidoarjo sangat berkarakter dan kompetitif, demikian juga harganya yang cukup murah. Dia mencontohkan misalnya soal batik dan hasil UMKM kerajinan tas kulit Tanggulangin.
“Semua itu berkarakter dan berkualitas sangat baik. Kami juga ingin menampilkan penari tari tarian khas Sidoarjo yaitu Banjar Kemuning dan Tari Ngremo dengan target 2000 Penari. Ini agar Sidoarjo makin menggaung namanya," tegasnya.
Mengapresiasi
Sementara Tuan Rumah Kampoeng Seni, Mahmud Yunus mengaku sangat mengapresiasi seluruh program BHS untuk menghidupkan dan mengembangkan kembali Kampoeng Seni. Apalagi, sebelumnya para seniman di Kampoeng Seni sukses mengikuti berbagai pameran di Jakarta, Surabaya dan Bali. Bahkan saat jadi tuan rumah pameran nasional bersama seniman dan budayawan se-nusantara juga sukses.
"Kami bercita-cita Kampoeng Seni ini bisa hidup kembali. Karena Kampoeng Seni ini bukan milik perorangan, tapi milik seluruh seniman dan budayawan Sidoarjo. Kami mengapresiasi berbagai program Pak BHS. Seniman dan budayawan disapa, dibuatkan panggung dan pameran serta diharapkan banyak yang membeli. Kami berharap Kampoeng Seni maju dan berkembang serta semakin positif bagi kemajuan para seniman dan budayawan," tandas pria yang akrab dipanggil Abah Willy ini.
Advertisement