Jarwo Kwat Harus Makan Sambal di Saat Sahur

Khusus untuk santap sahur, Jarwo Kwat memiliki ritual yang unik.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 04 Mei 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 04:00 WIB
[Bintang] Jarwo Kwat
Jarwo Kwat (Galih W. Satria/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Jarwo Kwat punya hidangan wajib di waktu berbuka dan sahur. Khusus untuk santap sahur, Jarwo Kwat memiliki ritual yang unik.

Jarwo Kwat mengaku harus ada sambal dalam menu santap sahurnya. Hal itu disampaikan Jarwo Kwaat saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

"Kalau saya buka puasa itu teh manis hangat, sama yang gurih-gurih lah kayak risol dan sejenis itu lah, sama kurma paling. Kalau untuk sahur, yang penting ada sambal," kata Jarwo Kwat.

Kebiasaan itu hadir karena ia memang gemar makan pedas.

 

Makan Cabai

[Bintang] Jarwo Kwat
Jarwo Kwat (Galih W. Satria/bintang.com)

Malahan ketika tidak ada sambal, Jarwo Kwat akan memakan cabai demi bisa mendapat rasa pedas.

"Ya memang dari kecil saya lahir dan besar di Pekanbaru, jadi sudah terbiasa dengan makanan pedas. Orangtua juga sering masakan pedas, kalau nggak ada, cabe mendingan saya makan juga enggak apa-apa," tegas pemeran Pak Jalal di sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 13 ini.

 

Berbeda

[Bintang] Jarwo Kwat
Jarwo Kwat (Galih W. Satria/bintang.com)

Terkait Ramadan di tengah pandemi Corona Covid-19 ini, Jarwo Kwat melihat adanya perbedaan yang sangat jelas dengan Ramadan sebelum-sebelumnya.

"Ya Ramadan tahun ini jelas ada perbedaan yang signifikan ya dari pada tahun-tahun sebelumnya. Diantaranya kita puasa di rumah saja lebih sering. Terus salat Jumat juga di rumah saja, kemudian tarawih juga di rumah saja. Kegiatan kita juga lebih banyak di rumah. Jadi kita nggak bisa seperti tahun sebelumnya yang kita bebas keluar ke mana saja," papar komika ini.

 

Introspeksi

Dari situ, Jarwo Kwat merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk introspeksi diri. Setidaknya masa pandemi Corona Covid-19 ini bisa menjadikan manusia lebih baik dari sebelumnya.

"Kita intropeksi diri, apa yang kita telah lakukan, apa kesalahan kita sebelum-sebelumnya. Dengan adanya virus corona ini mungkin peringatan dari Allah. Bahwa manusia harus bisa bertindak lebih baik lagi dan tidak merusak lingkungan dan lebih care terhadap saudara dan sesama," tutup Jarwo Kwat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya