Anggy Umbara Soal Dampak Wabah Corona Covid-19: Bisa-bisa Kami Jual Aset

“Tiga bulan lalu saya dan kru masih syuting. Pas hari terakhir syuting, muncul kebijakan social distancing,” curhat Anggy Umbara.

oleh Wayan Diananto diperbarui 26 Mei 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 12:20 WIB
[Bintang] Anggy Umbara
Premier film DOA (Adrian Putra/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta “Tiga bulan lalu saya dan kru masih syuting. Pas hari terakhir syuting, muncul kebijakan social distancing dan physical distancing,” curhat sineas Anggy Umbara halal bihalal webinar daring bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbud RI.

Anggy Umbara ingat betul momen saat hari terakhir syuting bertepatan dengan hari pertama penerapan social distancing. Usai syuting, Anggy Umbara bersama pemain dan kru menarik napas lega.

Mereka kemudian mengikuti kampanye di rumah aja. Beberapa bulan berlalu, Anggy Umbara mulai merasakan dampak wabah Corona Covid-19, terutama dari aspek finansial.

 

Tak Bisa Syuting

Anggy Umbara. (Foto: Instagram @anggy_umbara)
Anggy Umbara. (Foto: Instagram @anggy_umbara)

“Kami menyelesaikan syuting pada hari itu kemudian di rumah saja. Enggak ngapa-ngapain karena mau syuting lagi juga enggak bisa,” terang sutradara Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dan 2, Senin (25/5/2020) kemarin.

Yang bisa dilakukan Anggy Umbara hanya bersyukur. Mengingat banyak sutradara lain yang kurang beruntung lantaran syuting terpaksa setop di tengah jalan.

Kasus Baru Terus Bertambah

Ilustrasi bioskop. (Foto: Koleksi Cinema XXI)
Ilustrasi bioskop. (Foto: Koleksi Cinema XXI)

“Ada yang kurang 8 hari syuting, 10 hari, dan lain-lain. Yang kami lakukan sekarang menunggu SOP baru karena belum ada vaksin, sementara kasus baru terus bermunculan. Kami masih blank,” Anggy Umbara menukas. 

Dalam sesi halal bihalal itu, ia mengingatkan, sejumlah rumah produksi besar mulai merumahkan karyawan karena wabah membuat produksi film berhenti. Mandeknya produksi film dan tertundanya jadwal tayang membuat pemasukan merosot tajam. 

Industri Film Suram

Anggy Umbara. (Foto: Instagram @anggy_umbara)
Anggy Umbara. (Foto: Instagram @anggy_umbara)

Di sisi lain, rumah produksi kecil seperti yang didirikan Anggy Umbara bertahan hidup dari tabungan. “Kalau dua-tiga bulan ke depan masih begini-begini saja, bisa-bisa kami jual aset,” akunya. Hal lain yang dilakukan Anggy Umbara untuk menyambung hidup, membuka kelas daring.

Ia mengajar dan para peserta memberi donasi. Uang yang terkumpul untuk membantu diri sendiri dan kru lain yang terdampak. “Yang jelas, wabah membuat industri film Indonesia suram. Kalau wabah berlalu, apakah gairah bikin film sekuat dulu?” beri tahu Anggy Umbara.

Tak Mungkin Langsung Melonjak

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Ia menduga, bisa jadi para produser pikir-pikir untuk memulai produksi kembali. “Mengingat minat masyarakat menonton film tidak mungkin langsung melonjak seusai wabah. Di sisi lain, ide-ide cerita yang bagus terus mengalir,” pungkasnya.

Seperti diketahui, wabah Corona Covid-19 di Tanah Air belum menunjukkan gejala mereda. Senin (25/5/2020), jumlah kasus infeksi Covid-19 di Indonesia mencapai 22 ribuan. Pasien yang meninggal hampir 1.400 jiwa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya