Kenangan Widyawati pada Jakarta Tempo Dulu

Di hari ultah Jakarta ke-493, Widyawati mengenang masa-masa kecilnya.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 23 Jun 2020, 17:40 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2020, 17:40 WIB
[Fimela] Widyawati Press screaning Mahasiswa Baru
Di hari ultah Jakarta ke-493, Widyawati mengenang masa-masa kecilnya. (Adrian Putra/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Senin (22/6/2020), Jakarta bertambah usianya menjadi 493 Tahun. Widyawati, salah satu selebritas Tanah Air yang menjadi saksi mata perubahan Ibu Kota Jakarta.

Jakarta menjadi kota kelahiran, tempat menetap hingga berkarya bagi Widyawati hingga dikenal sebagai aktris kawakan.

Widyawati pun bercerita kenangannya tentang Jakarta tempo dulu yang masih diingatnya hingga kini.

"Saya selalu berada di Jakarta, jadi tahu dari mulai Jakarta seperti apa sampai seperti sekarang," tutur Widyawati kepada Antara.

 

Masih Sepi

[Fimela] Widyawati
Widyawati (Deki Prayoga/Fimela.com)

Sebelum Jakarta dipenuhi motor yang berseliweran, antrean mobil yang mengular di jalan-jalan utama, wanita 69 tahun pernah menikmati asyiknya jalan-jalan di Ibu Kota yang masih sepi.

"Saya dulu dari Merdeka Utara naik sepeda ke Pasar Minggu," kenangnya.

 

Tak Khawatir

[Fimela] Penyerahan Piala 59th Asia Pacipic Film Festival (APFF)
Widyawati saat menerima 59th Asia Pacific Film Festival (APFF) di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2020). Ia menang dalam kategori Best Supporting Actress untuk film Ambu. (Daniel Kampua/Fimela.com)

Orangtua melepasnya bersepeda tanpa rasa khawatir karena jalanan masih sepi dan aman. Tak ada rasa khawatir "bersaing" dengan kendaraan lain di jalan.

"Enak sekali jalanan, saya merasakan dari sepi sampai luar biasa padatnya," ujar Widyawati.

 

Naik Trem

Jika sekarang orang-orang bepergian naik ojek, Transjakarta hingga MRT, Widyawati kecil pernah merasakan moda transportasi trem yang ada di Jakarta.

"Kebetulan saya tinggal di daerah Merdeka Utara, dilewati oleh trem," lanjutnya.

 

Di Surabaya

Trem adalah moda transportasi massal pada masa Hindia Belanda hingga orde lama. Ada trem yang melewati rute Jakartakota ke Jatinegara sampai Jakartakota ke Tanah Abang.

Dulu trem juga bisa ditemui di kota Surabaya, salah satu kota yang dituju Widyawati untuk berlibur karena ada sanak saudara yang tinggal di sana.

"Padahal itu transportasi yang bagus sebetulnya," kata Widyawati, menyayangkan dihapusnya tresm di Jakarta.

 

Delman

Delman pun lazim ditemui saat itu sebagai moda transportasi, bukan sekadar atraksi wisata yang ada di tempat-tempat tertentu. Seiring bertambahnya jumlah kendaraan yang membuat Jakarta semakin padat, delman akhirnya tersingkir.

Kuda delman juga mengingatkan Widyawati kepada salah satu jajanan yang sering dinikmati pada era 50-an dan 60-an. "Es kuda," begitu Widyawati menyebut es krim cone yang dijajakan oleh pedagang di kereta kuda.

"Bayangkan bentuknya seperti kereta puteri yang ditarik kuda, ada satu tempat untuk bapak penjual, dia mengendalikan kuda sambul berjualan es. Nostalgia banget!" sambungnya.

 

Lebih Baik

Bertepatan dengan ulang tahun Jakarta ke-493, Widyawaati berharap segala perbaikan di Jakarta bisa dirasakan secara merata, bukan cuma mereka yang tinggal di daerah pusat. Tapi ke semua penjuru.

"Sekarang sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa puluh tahun lalu... Keinginan utama saya pemerataan, tak cuma di Jakarta, tapi seluruh Indonesia," pungkasnya. (Antaranews.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya