Liputan6.com, Jakarta - Ardhito Pramono, menjadi salah satu artis yang turut meramaikan tagar #IndonesiaButuhKerja. Rupanya, tagar tersebut adalah salah satu kampanye pro Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja.
Ardhito Pramono membenarkan bahwa ia melakukan kerjasama untuk kampanye tagar #IndonesiaButuhKerja. Hanya saja, ia tidak mengetahui bahwa kampanye tersebut adalah untuk RUU Cipta Kerja.
Hal itu disampaikan Ardhito Pramono di Twitter-nya pada Jumat (14/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
"(1)Betul bhw saya menerima brief untuk ikut dlm kampanye tagar #IndonesiaButuhKerja & menerima bayaran. Spt kerjasama saya dg sebuah brand. Namun dlm brief yg saya terima dr publicist saya, tidak ada keterangan ttg Omnibus Law. Apakah saya bertanya sebelumnya? Ya, saya bertanya," tulisnya.
Â
Kepentingan Politik
Ardhito Pramono menambahkan, dari hasil brief, ia diberitahukan bahwa kerjasama ini tidak ada hubungannya dengan kepentingan politik tertentu.
"(2)Saya bertanya apakah ada kepentingan politik tertentu? Jawaban publicist saya; Tidak, tujuannya hanya membuat tenang di tengah pandemic karena akan adanya lapangan pekerjaan nantinya. Saya diminta membuat tulisan sesuai dengan harapan saya," lanjutnya.
Â
Advertisement
Omnibus Law
"(3)Saya jg bertanya, apakah ada hubungan dengan omnibus law? Jawabannya, tidak ada. Saya bertanya krn saya hanya musisi, gak paham politik dan tidak punya pengetahuan akan isu2 tersebut shgg saya tdk ingin digiring ke ranah yang tidak saya pahami," sambung Ardhito Pramono.
Â
Minta Maaf
Selanjutnya, ia juga meminta maaf kepada semua pihak, khususnya kepada yang selama ini berjuang keras melawan RUU Cipta Kerja. Yang pasti, Ardhito menegaskan bahwa ia bukanlah buzzer.
"(4)Atas ketidaktahuan & seakan spt nirempati pd mereka yg sdg memperjuangkan penolakan terhadap RUU ini, saya mohon maaf. Ke dpn saya akan berusaha lbh berhati2 dan peduli. Saya musisi. Bukan buzzer. Saya ingin memiliki pengaruh, tp melalui musik yg saya buat. Terima kasih."
Â
Advertisement
Kembalikan Uang
Saat ini, Ardhito Pramono telah menghapus unggahannya soal #IndonesiaButuhKerja. Tak hanya itu, pihaknya juga telah mengembalikan uang pembayaran dari kerjasama tersebut.
"(5) atas permintaan maaf ini, hari ini saya sudah meminta publicist saya untuk mengembalikan pembayaran yang saya terima dari memposting tagar #IndonesiaButuhKerja," tutup Ardhito Pramono.