Liputan6.com, Jakarta Cerita Dari Jendela SMP kali ini tentang Wulan yang sedang mengemas dagangan sama Inah. Dan kasih label. Ria dan Santi datang. Mereka mau bantu Wulan. Kemudian Wulan peluk mereka sambil sedih dan haru. Makasih selalu bantu dia. Ria dan Santi malah ikutan haru.
Sinetron Dari Jendela SMP makin seru. Mas Ambyar ama Indro lagi lirik-lirikan, karena Roni sedang lap sepeda tapi sambil melamun. Ambyar bilang ke Roni biarpun dilap seribu kali kagak bisa berubah tuh sepeda jadi motor. Roni disidang sama Ambyar dan Indro.
Sementara itu Irfan tersadar dari pingsannya. Karena ditolong Warga. Irfan kaget. Joko hilang dari sana. Ditambah lagi tas dan sepeda yang seharusnya diantar Joko juga masih ada. Irfan cemas dan panik.
Advertisement
Baca Juga
Wulan, Ria dan Santi lagi semangat ngepack orderan. Telpon Inah bunyi. Irfan yang telpon. Ibunya Joko itu sempat ragu angkat telpon Irfan. Tapi Inah membatin kalau ia tak angkat, akan jadi prasangka.
Ikuti sinetron Dari Jendela SMP sampai tuntas...
Sibuk Terus
Ira terus coba telpon Irfan. Tapi kok sibuk terus ya. Ira kesal kok Irfan nggak sampai sampai kan tadi lagi di mobil. Ira jadi gedeg sendiri. Jadi resah. Mikir macam-macam prasangka. Lili bilang dan tenangkan Ira.
Irfan sedang menunggu. Pegangi sepeda yang mau diantar Joko dan jug atas Joko. Inah dan Wulan muncul. Khawatir dan tanya keadaan dan perkembangannya. Irfan bilang dia belum berani lapor ke polisi.
Advertisement
Emosi
Ira makin emosi di rumahnya. Lili juga bingung, papa lagi ngurusin apa sih? Apa yang lebih penting dari calon mama barunya? Lili juga jadi ikutan emosi gara-gara Irfan nih. Papa kok jadi nggak jelas deh.
Â
Curhat
Uda lagi curhat sama Iwan cara jauhi Alya dari Yunus. Pak Iwan kasih ide. Gimana kalau Pak Yunus di bikin sakit perut aja. Atau Pak Yunus di kunci di ruangannya. Uda Zein jadi keki. Pak Iwan ini guru apa bukan sih.
Advertisement
Serius
Gino, Beben dan Edo disini. Ada telpon dari Pak Iwan. Mereka awalnya sempat nggak percaya. Mana mungkin Joko diculik? Buat apa? Siapa juga yang nyulik Joko. Telpon Gino bunyi. Pak Iwan marahin mereka. Ini serius.