Sukses

WandaVision: Serial Superhero Rasa Komedi Situasi, atau Kebalikannya?

Dalam WandaVision, pasangan superhero ini diceritakan memulai hidup baru di perumahan, bertingkah kocak dan menggemaskan.

Liputan6.com, Jakarta Proyek serial WandaVision langsung memantik rasa ingin tahu penggemar begitu diumumkan Marvel. Terutama setelah kisah tragis Vision – Wanda dalam Avengers: Infinity War bikin penonton mbrebes mili, alias berkaca-kaca.

Apa lagi sih, yang ditawarkan WandaVision setelah kalimat “It’s alright, you can never hurt me” yang diucapkan Vision (Paul Bettany) kepada Wanda (Elizabeth Olsen) bikin hati penonton ambyar?

Rupanya, ada banyak yang ditawarkan di serial yang membuka fase terbaru Marvel Cinematic Universe (MCU) ini. Dan mungkin, hal ini jauh di luar ekspekstasi Anda.

Komedi Jadul

Di awal episode perdana, misalnya. Pasangan superhero ini diperlihatkan sebagai pasangan yang baru menikah, lengkap dengan tradisi sang mempelai pria yang menggendong pengantin wanitanya memasuki rumah baru.

Selanjutnya, penonton disodori dunia yang agak ganjil dalam WandaVision, seperti masuk dalam acara TV komedi situasi tahun 50-an. Di awal episode, tercantum “credit title” bahwa acara ini dibintangi Wanda dan Vision, bukan Olsen dan Bettany.

Kekuatan Super untuk Masak

Penggambaran karakter keduanya juga jauh berbeda dari biasanya. Bila di film Marvel perilaku mereka begitu terjaga, di sini mereka bertingkah lucu, menggemaskan, dan memancing tawa. Ya, setiap kali adegan lucu diperlihatkan, muncul laughing track alias suara tawa penonton ala acara TV jadul.

Kekuatan superhero mereka? Masih ada, tapi jangan harap digunakan untuk melawan musuh—setidaknya dalam episode-episode perdana serial ini. Sebagai gantinya, Vision menggunakannya saat  mengerjakan tugas kantor dan Wanda untuk memasak.

Bukan Sekadar Komedi Situasi

Awalnya, cerita WandaVision terasa simpel dan terkait dengan kehidupan sehari-hari. Soal Vision yang ingin mengambil hati bos di kantor, Wanda yang ingin berbaur dengan para ibu rumah tangga di perumahan, hingga antuasime menyambut buah hati.

Semua diceritakan dalam lelucon ringan. Kocaknya lagi, di tengah episode dihadirkan “jeda iklan” yang terkait dengan jagat superhero Marvel, seperti Hydra dan perusahaan Stark.

Apakah WandaVision memang hanya sebatas ini saja? Tunggu dulu.

Memasuki episode kedua, mulai muncul keganjilan dalam kehidupan Wanda dan Vision, yang menyadarkan penonton bahwa ini bukan sekadar tayangan komedi situasi belaka.