Liputan6.com, Jakarta - Saat sengketa harta warisan Lina Jubaedah yang didengungkan Teddy Pardiyana menjadi konsumsi publik, Rizky Febian menenangkan Putri Delina dan dua adiknya yang tahu dari medsos.
“Enggak ada apa-apa, bukan apa-apa, doain saja,” ucap pelantun “Kesempurnaan Cinta” kala itu. Nasihat ini tak 100 persen mustajab. Khususnya, saat Putri Delina disebut mengambil harta warisan.
Advertisement
Baca Juga
Tak kuat dirundung masalah, anak kedua Sule itu ambruk. Rizky Febian menyebut selain kondisi fisik menurun, mental adiknya drop. Ia pun jadi jembatan agar konflik keluarga Sule versus Teddy Pardiyana beres.
Putri Turun Mental
“Kalau Putri mentalnya sempat down karena waktu itu sempat diberitakan bahwa katanya barang-barang yang di brankas diambil sama Putri. Jadi Putri seakan-akan dituduh,” akunya.
“Putri sempat turun mentalnya dan sakit, jatuh sakit karena pembahasan itu. Tapi kita tetap saling support-lah. Jadi ketika Putri kayak begitu, aku yang speak-up,” ungkap Rizky Febian.
Advertisement
Walau Tak Ada Om Teddy
Ini disampaikannya via video “Rizky Febian: Akhirnya Buka Suara tentang Teddy, Apakah Akhirnya Menemukan Titik Temu” di kanal YouTube Maia Aleldul TV, Kamis (21/1/2021).
“Bahkan sempat ada pertemuan saat itu, walaupun enggak ada Om Teddy, sebelum yang kemarin. Aku mohon ke pihak keluarganya untuk setop, berhenti speak-up di media,” urainya.
Berpengaruh Buruk Banget
Pemilik album Jejak yakin, berita yang menggelinding bagai bola salju memengaruhi kondisi Putri Delina. Maklum, ia belum terbiasa menghadapi media, tak seperti Sule dan Rizky Febian.
“Karena menurut aku berpengaruh buruk banget apalagi Putri seorang perempuan. Untungnya, tanpa kita speak-up. Tanpa kita ngomong bagaimana pun, masyarakat Indonesia kan sudah pintar ya,” ia menyambung.
Advertisement
Angkat Martabat Keluarga
Diakuinya, kehilangan Lina Jubaedah membuat anak-anak Sule bingung. Rizky Febian sampai mandek mempromosikan single. Proses pendirian perusahaan rekaman dan manajemen pun tersendat.
“Karena aku merasa tujuan aku saat itu, sampai berada di titik itu tuh, pengin mengangkat martabat keluarga. Tapi yang membangkitkan aku adalah melihat sosok almarhumah kembali,” kenangnya.