Liputan6.com, Jakarta Sejak sang istri Rina Gunawan meninggal dunia, Teddy Syah belum pulang ke rumah mereka. Dirinya lebih memilih sementara untuk tinggal di rumah orangtuanya. Â
Sampai akhirnya beberapa hari belakangan Teddy Syah pulang ke rumahnya. Teddy menceritakannya kepada Feni Rose di kanal Youtube TransTV Offcial.
“Baru kemarin malam tidur sempat sebentar di sana, semalam aja. Itu juga tidurnya udah mulai jam tiga pagi," ujar Teddy Syah.
Advertisement
Â
Baca Juga
Kamar
Teddy beralasan untuk tidak pulang karena tak kuat teringat kenangan bersama sang istri. Apalagi, almarhumah adalah sosok yang suka sekali berada di kamar.Â
“20 tahun kami di sana nggak pernah pindah. Ya dari awal kami memulai rumah tangga. Justru kamar paling berkesan karena mendiang suka ada di dalam kamar," ujar Teddy.
Â
Advertisement
Kenyataan
Namun Teddy sadar tak bisa terus menghindari kenyataan. Pelan-pelan dia memberanikan diri untuk pulang ke rumah dan tidur di sana.Â
"Lambat laun harus hadapin. Waktu itu dari rumah mama, terus pulang lewat tengah malem, ada dua hari yang lalu, terus karena saya belum baca doa belum apa di sana, jadi tengah malem saya yasinan di rumah minta ditemenin dulu sama si kakak," ujarnya.
"Kondisi saya lagi lemah, masuk angin pada saat itu, terus darah rendahnya lagi kumat. Khawatir nanti pingsan," kata Teddy lagi.
Â
Energi
Saat tidur di kamar, Teddy tak menampik ada yang berbeda. Dia merasakan energi yang kuat meski tak berusaha mengingat-ingat almarhumah.Â
“Karena ngerasain hawa itu kan, pertama kali masuk sana pas saya ambil baju aja rumah terbuka, terus saya masuk habis itu pergi lagi aja deh, gitu. Jadi dua malam yang lalu terus memberanikan diri tidur di sana," katanya.
“Energi ya, kalau kita bicara energi ibu rumah tangga, kepala rumah tangga itu ya di situ tetap terasa kan. Saya nggak berusaha untuk mengingat-ingat bahwa yang sudah ya sudahlah. Tapi energi itu ketika kita ibadah atau salat, tekanan itu terasa gitu. Merinding apa gitu, jadi ya rasa bukan mencekam ya," pungkasnya.
Advertisement