3 Hal Ini Bikin Fero Walandouw Terkesan pada Cita Citata di Lokasi Syuting, Salah Satunya Pintar Adaptasi

Untuk kali pertama Fero Walandouw adu akting dengan pedangdut Cita Citata. Ia mengaku terkesan.

oleh Wayan Diananto diperbarui 21 Apr 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 07:30 WIB
Fero Walandouw. (Foto: Dok. Instagram @fero_walandouw)
Fero Walandouw. (Foto: Dok. Instagram @fero_walandouw)

Liputan6.com, Jakarta Fero Walandouw menunjukkan produktivitasnya di dunia seni peran. Ia membintangi serial 9 Bulan yang diproduksi Verona Indah Pictures. Dalam 9 Bulan aktingnya diadu dengan Cita Citata.

Pengambilan gambar telah berlangsung sekitar dua minggu di sejumlah lokasi syuting antara lain Stasiun Cilegon dan Ciawi, Puncak. Menghadapi pelantun “Sakitnya Tuh Di Sini” dan “Goyang Dumang,” Fero terkesan.

Bintang film Koala Kumal dan Kuntilanak itu menilai wajar jika penyanyi menyeberang ke dunia seni peran. Namun Cita Citata memperlihatkan keinginan keras untuk mau belajar.

 

Mau Belajar, Membuka Diri

Fero Walandouw dan Cita Citata. (Foto: Dok. Instagram @cita_citata)
Fero Walandouw dan Cita Citata. (Foto: Dok. Instagram @cita_citata)

“Saya merasakan tiga kesan dari seorang Cita Citata. Pertama, mau belajar. Kedua, membuka diri. Ini penting karena akting kan aksi reaksi. Dengan membuka diri, chemistry jadi lebih mudah dibentuk,” urainya kepada Showbiz Liputan6.com via telepon, Selasa (20/4/2021).

“Cita pintar beradaptasi. Ini penting juga karena musik dan akting, kan beda. Di sini saya memerankan Welly, Cita sebagai Andiri. Memerankan tokoh yang beda dari keseharian butuh adaptasi lebih,” Fero menyambung.

 

Pemuda Sunda

Fero Walandouw. (Foto: Dok. Instagram @fero_walandouw)
Fero Walandouw. (Foto: Dok. Instagram @fero_walandouw)

Welly pemuda Sunda. Sementara Fero Walandouw dari Manado. Ini jadi tantangan berat mengingat Fero harus fasih melafalkan kosakata Sunda dengan aksen dan artikulasi yang natural.

“Lebih mudah berbahasa Manado atau Ambon ketimbang Sunda. Saya belajar aksen. Kalau salah ucap jadi aneh. Misalnya, kata aya-aya wae. Saya bilangnya, aya wae-wae,” kenang Fero.

 

Pengalaman Menyenangkan

Fero Walandouw dalam jumpa pers serial 9 Bulan. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi WeTV)
Fero Walandouw dalam jumpa pers serial 9 Bulan. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi WeTV)

Serial 9 Bulan akan mengudara di WeTV. Ini bukan kali pertama Verona kerja sama dengan WeTV. Sebelumnya, ada serial Butir-butir Pasir di Laut yang diadaptasi dari sandiwara radio fenomenal dekade 1970-an.

Country Manager WeTV dan iflix Indonesia, Lesley Simpson, menjelaskan, “Ini sinetron kedua kami setelah Butir-butir Pasir di Laut. Semoga bukan sekadar tontonan bagi pencinta sinetron, tapi memberi pengalaman menonton yang menyenangkan bagi masyarakat.”

 

Enggak Gue Banget

Fero Walandouw. (Foto: Dok. Instagram @fero_walandouw)
Fero Walandouw. (Foto: Dok. Instagram @fero_walandouw)

Lesley menambahkan, cerita 9 Bulan berporos pada karakter Andini, Welly, dan cinta yang bersyarat. Menguatkan penjelasan Lesley, Fero mengaku mau menerima peran ini karena latar belakang Welly yang berbeda 180 derajat darinya.

“Dulu gue menerima peran karena merasa itu gue banget. Sekarang dibalik. Bagaimana gue sebagai aktor menjelma orang lain dan tampil meyakinkan di depan penonton meski itu enggak gue banget. Tapi cerita dan penokohan 9 Bulan menarik banget,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya