Viral Video Event di Sleman City Hall Yogyakarta, Diduga Langgar Protokol Kesehatan dan Dikecam Publik

Akun Instagram @merapi_uncover mengunggah cuplikan video event cosplay dan budaya populer Jepang. Diduga langgar protokol kesehatan.

oleh Wayan Diananto diperbarui 17 Jun 2021, 11:40 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2021, 11:40 WIB
Foto venue acara offline di Yogyakarta yang diduga melanggar protokol kesehatan.
Akun Instagram @merapi_uncover mengunggah cuplikan video event cosplay dan budaya populer Jepang. Diduga langgar protokol kesehatan. (Foto: Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Jagat maya digemparkan video viral berdurasi 15 detik yang diunggah akun Twitter @cuitanjojo, atas nama Hary Prasojo S, 16 Juni 2021. Lewat twit utas, ia menyebut video event cosplay dan budaya populer Jepang itu dihelat di Yogyakarta, Minggu (13/6/2021).

Yang bikin syok, video menampilkan venue yang dipadati pengunjung menari dan berjubel menghadap panggung. Patut diduga, protokol kesehatan diabaikan dalam pergelaran di Sleman City Hall Yogyakarta itu.

Hari minggu kemarin tanggal 13 Juni 2021, saya mendapati sebuah event offline dengan panggung dan kerumunan penonton yang tentu saja membeludak. Dari visual yang saya dapat sliweran di medsos, penontonnya ramai sekali,” cuitnya.

Berasa Kayak Bukan Pandemi

Unggahan akun @cuitanjojo. (Foto: Dok. Twitter @cuitanjojo)
Unggahan akun @cuitanjojo. (Foto: Dok. Twitter @cuitanjojo)

Asli kayak berasa bukan pandemi,” imbuh @cuitanjojo. Pada cuitan berikutnya, ia menyebut acara cosplay dan budaya populer Jepang ini dibuat untuk mengobati rasa kangen datang ke event benaran buat para pegiat acara pop kultur Jepang.

Kangen event itu lumrah. Bikin event, menurut Hary, boleh namun harus tetap memperhatikan protokol kesehatan agar bisa jadi contoh bagi pembuat event lainnya. “Kalau kayak gini jadinya, ya mana bisa jadi contoh kan?” @cuitanjojo menyambung. 

Berdalih Pakai Masker

Unggahan akun @cuitanjojo. (Foto: Dok. Twitter @cuitanjojo)
Unggahan akun @cuitanjojo. (Foto: Dok. Twitter @cuitanjojo)

“Tapi kami pakai masker. Iya, emang. Tapi itu ga cukup. Belum lagi event ini pesertanya juga ada yg datang dari sekitaran Jateng di tengah angka varian infeksi mutasi vuris covid yg baru tengan merebak di Kudus, Jateng. Kalau sampai tertular gmn? Kepikiran?” imbuhnya.

Akun yang sama kemudian menegaskan bahwa ini bukan perkara seseorang dinyatakan sehat dan memiliki imun kuat. Ini soal mencegah penularan infeksi Covid-19 ke sekitar. 

Tanggung Jawabmu Mana?

Unggahan akun @cuitanjojo. (Foto: Dok. Twitter @cuitanjojo)
Unggahan akun @cuitanjojo. (Foto: Dok. Twitter @cuitanjojo)

Apalagi kalau kamu sampai ngasih contoh penyelenggaraan event yang melanggar prokes, malah ngasih contoh yang enggak baik buat masyarakat dan bikin orang ga respek sama dunia popkultur-mu,” seloroh @cuitanjojo.

F.Y.I, di Jogja lagi begini nih. Kita lagi ga baik2 saja. Masih mau bikin event kayak ga ada covid? Tanggung jawabmu sama masyarakat pergi kemana?” akun tersebut mengakhiri. 

Sleman Zona Merah?

Unggahan akun Merapi Uncover. (Foto: Instagram @merapi_uncover)
Unggahan akun Merapi Uncover. (Foto: Instagram @merapi_uncover)

Video dan utas ini diunggah ulang akun Instagram @merapi_uncover dan menuai kecaman warganet. “Nek enek koncoku melu ngono kui rabakal tak konco lekas saiki (kalau ada teman yang ikut acara ini, enggak bakal gue jadikan teman dari sekarang),” @andikaylt mengancam.

Koyo ngene ki sing gawe Sleman zona abang bro (yang kayak begini yang bikin Sleman jadi zona merah, Bro),” @faiztofani mengingatkan. “Akhirnya ada yg UP, dah ngeliat SCH event ramai dr februari. Sampe bingung sendiri,” @citraindah menyahut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya