Liputan6.com, Jakarta Hedi Yunus, pemain lama di industri musik Indonesia yang berhasil memainkan peran ganda sebagai front-man band ternama sekaligus solis. Aktif sejak 1986, kini genap 35 tahun ia berkarya.
Dalam catatan Showbiz Liputan6.com, mantan presenter Pesta (Pentas Sejuta Aksi) Indosiar ini telah merilis delapan album terdiri album mini, pop, dan religi serta sejumlah single.
Advertisement
Baca Juga
Selasa (24/8/2021), Hedi Yunus berulang tahun ke-53. Merayakan pertambahan usia finalis Lomba Penyanyi Remaja Prambors 1988 ini, berikut kami hadirkan 6 hit sang vokalis Kahitna.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Haruskah (1990)
Dua tahun setelah jadi finalis Lomba Penyanyi Remaja Prambors 1988, Hedi Yunus dipinang perusahaan rekaman Aquarius Musikindo. Pinangan ini melahirkan album mini Haruskah, yang diisi empat lagu.
Semua lagu ditulis oleh hitmaker Dorie Kalmas yakni “Haruskah” dan “Serasa” yang sukses di pasar. Dua lagu lain yakni “Melepas Rindu,” dan “Sinar Hati.” Berkat album ini, nama Hedi mulai dikenal publik.
Advertisement
2. Emosi Diri (1993)
“Emosi Diri” ditulis Dadang S. Manaf (kakak Ahmad Dhani -red). Jelang rekaman, Yovie Widianto menambahkan bridge berlirik: Mengapa terjadi emosi dalam diri? Tapi tak sanggup kuranya, oh. Tanjakan melodi di bagian ini membuat “Emosi Diri” terasa punya klimaks.
Ini masih ditambah aransemen classy khas Indra Lesmana. Jadilah “Emosi Diri” hit patah hati yang tak terdengar menye-menye. Dengan penjiwaan dan teknik vokal yang pas, Hedi Yunus dinilai sukses menjadikan lagu ini seolah tercipta untuknya.
3. Suratku (1996)
Dominasi piano Yovie Widianto menyengat sejak intro terdengar. Hedi Yunus dengan vokalnya yang khusuk mulai bertanya, “Kekasih terbacakah tulisan hatiku?” Puncaknya, ada di bagian refrain, saat Hedi mengaku, “Tak ingin kusesali seluruh cintaku.”
Memasuki era medsos, “Suratku” dengan anggun beradaptasi dengan kecanggihan teknologi. Dalam sejumlah showcase, Hedi Yunus mengganti refrain lagu ini menjadi, “Ku tahu pasti, hatimu tahu, walau tak baca DM-ku.” Bisa aja, Kang Hedi.
Advertisement
4. Sebatas Mimpi (2000)
Versi asli “Sebatas Mimpi” dibawakan Rita Effendy sebagai penutup album Saling Setia (Aquarius Musikindo, 1996). Ia murni mengandalkan kejernihan vokal Rita yang “menari” seiring permainan piano Yovie Widianto.
“Sebatas Mimpi” versi Hedi Yunus yang diambil dari album Asmara (Musica Studios, 2000) tampil dengan aransemen ngeband plus backing vokal di beberapa bagian lagu. Anda lebih suka versi Rita atau Hedi?
5. Tinggalah Ku Sendiri (2000)
Dua lagu andalan di album Asmara justru “daur ulang” lagu lawas. Setelah “Sebatas Mimpi,” Hedi Yunus melepas single kedua yakni “Tinggalah Ku Sendiri” yang memfiturkan suara emas Nike Ardilla di refrain kedua.
Karya Yuke NS dan Indra Q ini jadi hit besar berkat melodi di bagian lirik yang ikonis. Kita nyanyi sama-sama, ya? Aku bagai nelayan yang kehilangan arah, yang kehilangan arah dan tak tau ke mana, houwo… ku harus bersandar
Advertisement
6. Meskipun Berpisah (2001)
“Meskipun Berpisah” karya Oas TPS dan Sekar Ayu Asmara ini memperkuat album Asmara yang kemudian tampil lagi dalam kompilasi The Best Of Hedi Yunus setahun kemudian. Tembang sendu ini tak semeledak “Emosi Diri” atau “Suratku.”
Namun ia dikenang lewat videoklip yang dramatis. Adegan pacar Hedi Yunus tewas dibunuh perampok yang menyatroni rumah membekas di benak hingga kini.