Powerslaves Kembali Rilis Ulang Karya Lama, Rasakan Perbedaannya

Powerslaves meneruskan kampanye penyelamatan karya-karya lama mereka, dengan merilis single "Jika Kau Mengerti" dalam versi baru.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 08 Sep 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 08:30 WIB
Powerslaves (foto: @Blackcoffeerocknroll )
Powerslaves (foto: @Blackcoffeerocknroll )

Liputan6.com, Jakarta - Band rock legendaris Powerslaves terus berkomitmen untuk tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga usai. Kali ini, meneruskan kampanye penyelamatan karya-karya lama mereka, Powerslaves merilis ulang single "Jika Kau Mengerti" dalam versi baru.

Sebelumnya, versi asli lagu "Jika Kau Mengerti" terdapat dalam album keempat mereka berjudul Powerslaves (2001). Heydi Ibrahim (vokal), Anwar Fatahillah (bass), Wiwiex Soedarno (kibor), dan Agung Yudha (drum) bukannya tidak mau memproduksi single baru, namun ada alasan lain di balik keputusan mereka merilis ulang lagu-lagu lamanya.

Kembali lagi, band rock asal Semarang itu mencoba untuk menyelamatkan karya-karya lampau mereka. Data master dari lima album pertama Powerslaves dimiliki pihak label yang menaungi mereka saat itu, sehingga lagu-lagunya harus direkam ulang agar bisa diarsipkan di platform digital.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alasan

Powerslaves (foto: @Blackcoffeerocknroll )
Powerslaves (foto: @Blackcoffeerocknroll )

“Lagu baru sangat memungkinkan dibuat karena materi dasar sudah ada beberapa dan bukan hal yang sulit bagi Powerslaves untuk membuat sebuah karya. Kami tidak mati ide. Kalau mau menggali karya Powerslaves enggak akan ada habisnya. Bukannya sombong. Kami sudah digembleng di zaman analog,” kata Anwar Fathillah, kepada wartawan baru-baru ini.

 

Pembeda

Powerslaves (foto: @Blackcoffeerocknroll )
Powerslaves (foto: @Blackcoffeerocknroll )

Dalam merilis ulang lagu ini, tentunya mereka memiliki formula agar ada pembeda dengan lagu versi aslinya. Yang cukup terdengar perbedaannya adalah teknik menyanyi sang vokalis.

“Versi sekarang ini jelas lebih full power, terutama dari teknik vokal Heydi Ibrahim di mana dia tidak lagi bernyanyi menggunakan falset seperti yang terdengar di album Powerlsaves. Dari segi keseluruhan sound (mixing dan mastering) juga lebih keluar roh rock-nya,” lanjut Anwar.

 

Eksplorasi Sound

Powerslaves
Powerslaves. (ist)

Selain itu, perbedaan juga terdapat dalam karakter sound dari kibornya. Wajar saja, di versi aslinya bunyi-bunyian kibor berasal dari jemari Edot, sementara di versi terbaru dimainkan Wiwiex Soedarno.

“Saya berusaha mempertahankan not yang sudah cukup lama melekat di kuping pendengar dengan melakukan eksplorasi sound yang lebih kekinian juga dengan pola yang lebih modern,” tutur Wiwiex Soedarno.

 

Mempertahankan Khas

Powerslaves
Powerslaves. (ist)

Kendati demikian, Wiwiex tidak serta merta mengubah aransemen kibor secara signifikan, karena lagu ini pernah meledak pada eranya. Oleh karenanya terdapat beberapa ciri khas yang harus dipertahankan.

“Yang membedakan versi orisinal dengan versi baru lebih ke sound meskipun basic-nya sama yaitu piano Hammond. Tapi, orkestrasinya sekarang saya buat lebih berasa live,” sambung Wiwiex.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya