Tak Ada Film Indonesia Baru Saat Bioskop Beroperasi Lagi, Hanung Bramantyo dan Ketua GPBSI Bereaksi

Bioskop buka lagi mulai 16 September 2021. Dari lima film yang tayang pada hari itu, tak ada satu pun film Indonesia baru.

oleh Wayan Diananto diperbarui 16 Sep 2021, 20:20 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 20:20 WIB
Bioskop Cinema XXI
Bioskop Cinema XXI

Liputan6.com, Jakarta - Jaringan bioskop di Jakarta dan sejumlah kota besar lain kembali beroperasi mulai Kamis (16/9/2021). Kota-kota yang mengizinkan bioskop buka lagi adalah yang berhasil menurunkan level PPKM.

Berdasarkan pantauan Showbiz Liputan6.com hari ini, hanya ada lima film yang tayang di bioskop yakni The Suicide Squad, Black Widow, Hard Hit, Escape from Mogadishu, dan Fast and Furious 9 alias F9.

Tak ada film Indonesia baru yang menyapa pencinta sinema pekan ini. Hal ini mengundang reaksi Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin dan Hanung Bramantyo. Apa kata mereka?

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Semuanya Film Impor

Salah satu studio bioskop Cinema XXI. (Foto: Koleksi Cinema 21)
Salah satu studio bioskop Cinema XXI. (Foto: Koleksi Cinema 21)

“Memang semuanya film impor. Dari beberapa hari sebelumnya saya tahu Black Widow dan The Suicide Squad tampil saat bioskop beroperasi lagi,” kata Djonny, saat dihubungi Showbiz Liputan6.com via telepon baru-baru ini.

Ia menyayangkan absennya film Indonesia di pekan pertama pembukaan bioskop. Kuat dugaan, produser film Indonesia pikir-pikir karena bioskop dibuka dengan kapasitas penonton maksimal 50 persen.


Belum Maksimal

Cinema 21
Cinema 21 Membuka lebih dari 1000 Layar bioskop

“Takut rugi karena kapasitas penonton belum maksimal. Bioskop kan adanya di mal, jadi jam operasional mengikuti kebijakan mal. Ini juga sangat dipikirkan para produser dalam merilis film di tengah pandemi,” ia mengulas.

Djonny menilai, kehadiran film Indonesia sebenarnya penting. Ia bahkan mengusulkan agar jaringan bioskop memberi apresiasi kepada para produser yang berani merilis film Indonesia baru di putaran pandemi. Dalam bentuk jumlah layar, misalnya.

 


Diskusi dengan Pihak Bioskop

[Bintang] Bioskop Indonesia
Cinema 21 Menembus 1000 Layar

“Sempat saya berdiskusi dengan pihak bioskop, buat produser yang berani merilis film baru, ke depan kalau ada karya baru lagi diberi apresiasi dalam bentuk lain,” beri tahu Djonny.

Terpisah, Hanung Bramantyo memaklumi tak ada film Indonesia baru pekan ini mengingat industri film dan bioskop belum 100 persen pulih akibat pandemi. Sebelum wabah pun, industri film domestik belum secanggih negara lain. 


Saya Bisa Memaklumi

Hanung Bramantyo. (Foto: Instagram @hanungbramantyo)
Hanung Bramantyo. (Foto: Instagram @hanungbramantyo)

“Saya bisa memaklumi itu. Saat ini film Hollywood dulu yang membuka jalan untuk menarik penonton karena di atas kertas, materi mereka memang sangat kuat dan punya jadwal rilis yang lebih mapan sejak beberapa tahun sebelumnya,” ujar Hanung Bramantyo.

“Kalau yang ‘diuji coba’ film Indonesia kasihan. Kecuali, pihak bioskop menayangkan film-film Indonesia yang sebelum pandemi laris kayak Mariposa atau menayangkan film lokal yang sudah rilis di OTT,” imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya