Ustaz Subki Al Bughury Pertanyakan Kerugian Netizen Pelapor Dugaan Pembohongan Publik Rizky Billar

Liputan6.com, Jakarta Warganet bernama Milla Machmudah Djamhari mengoceh di medsos terkait pengakuan Rizky Billar dan Lesti Kejora nikah siri awal 2021, beberapa bulan sebelum lamaran hingga pernikahannya disiarkan stasiun televisi.

Ia melaporkan Leslar ke polisi soal dugaan pembohongan publik. “Mengapa Leslar bisa dipidana karena kebohongannya? Karena sudah yurisprudensi (putusan hukuman) kasus dengan pasal kebohongan yang menyebabkan kegaduhan,” tulis Milla.

Konon, suami Lesti Kejora menemui pengacara untuk menghadapi laporan yang mungkin saja berbuntut panjang. Ustaz Subki Al Bughury menyayangkan dugaan pembohongan publik yang terbit tak lama setelah pengakuan Leslar nikah siri dibuat.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

“Kalau dia mau laporin, laporin saja. Nanti kan ada prosesnya secara hukum. Dia merasa dirugikan apa? Dia misalnya: Aduh, saya sudah menonton tuh acara saya merasa tertipu, itu entar tinggal diuji secara hukum,” katanya.

Lewat video interviu yang diunggah kanal YouTube Cumicumi, Selasa (28/9/2021), sang ustaz mempertanyakan jenis kerugian yang ditanggung netizen. “Nah sekarang kerugiannya apa? Dia dirugikan apa?” cetus Subki Al Bughury.

Sejurus kemudian, ia mencontohkan beberapa waktu lalu seorang ustaz mengaku poligami dan menerima kecaman publik. Padahal, nikah lagi tak mencederai hukum agama khususnya syariat Islam.

“Dulu misalnya ada ustaz poligami sampai (diperlakukan) begitu, padahal dia bukan berzina. Dia poligami, dia nikah lagi. Kalau saya menjadi orang yang berpendapat Islam itu monogami, tapi dia tidak melanggar aturan syariat. Apa yang dia langgar?” urainya.

Pengakuan nikah siri muncul nyaris berbareng dengan gosip Lesti Kejora telah hamil. Netizen +62 mulai berspekulasi soal hamil dulu nikah kemudian. Soal ini ustaz Subki ogah berkomentar.

“Kalau (hamil duluan) itunya saya enggak tahu, itu bukan urusan saya. Dan kita juga enggak berhak tahu soal itu. Karena itu wilayah pribadi,” ustaz Subki Al Bughury merespons. 

Saat ditanya ulang, ia berkukuh tak mau berkomentar seraya mengingatkan untuk tidak membuka aib orang agar hidup kita diliputi kebaikan. Sebelum menilai orang, lebih baik mengevaluasi diri sendiri.

“Sebelum melihat orang, kita lihat diri sendiri dulu. Kalau kita mudahin orang, kita gampangin orang, kita nutupin (aib) orang, kita akan mendapatkan kebaikan,” ia mengakhiri.