Liputan6.com, Jakarta - Bulan lalu, pelawak Nurul Qomar muncul ke muka publik dengan kabar mengejutkan. Bintang film Benyamin Biang Kerok didiagnosis mengindap kanker usus stadium 4C.
Tim dokter merekomendasikan dua metode penanganan yakni operasi besar dan kemoterapi. Nurul Qomar mengaku telah menyelesaikan operasi besar dan kini menjalani kemoterapi.
Advertisement
Baca Juga
Bintang sinetron Lika Liku Laki Laki lantas mengenang momen bagaimana sel kanker mengirim tanda bahaya untuknya, hingga dilarikan ke rumah sakit dan terbit vonis stadium 4C.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perihal Perut Melilit
“(Saya) sudah melewati proses operasi besar, ketika indikatornya waktu itu saya merasa melilit sekali kemudian perutnya kencang seperti mau meledak,” kata Nurul Qomar.
Kondisi makin gawat saat ia tak bisa (maaf) kentut dan buang air besar selama beberapa hari. Sadar ada yang tak beres, Nurul Qomar lantas mengabarkan ini ke keluarganya.
Advertisement
Tak Bisa BAB
“Kemudian tidak bisa BAB untuk beberapa minggu nyaris sampai dua bulan lebih. Tidak bisa buang gas, di bagian pencernaan ada tumbuh tumor, kanker ganas stadium 4C,” imbuhnya.
Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Cumicumi, Sabtu (2/10/2021), Nurul Qomar legawa menerima vonis maupun rekomendasi dokter terkait penanganan kanker.
Operasi dan Kemoterapi
“Jadi solusinya harus dilakukan operasi besar. Alhamdulillah sudah selesai operasinya dan hari ini melakukan program kemoterapi yang pertama,” Nurul Qomar membeberkan.
Pelawak berusia 61 tahun ini mengakui, bagaimana pun ia hanyalah manusia biasa yang punya rasa takut. Saat diagnosis kanker ditegakkan, Nurul Qomar terguncang.
Advertisement
Satu Dua Tiga Detik
“Hanya satu dua tiga detik saya sebagai manusia biasa syok mendengarnya. Tapi saya langsung mengendalikan diri karena saya enggak boleh larut dengan kondisi itu,” pungkasnya.
Nurul Qomar bersyukur sistem pendukung dalam keluarganya solid. Dukungan keluarga menguatkan mentalnya melewati masa-masa sulit dari operasi hingga kemoterapi.